「Jung yerin-👽༉‧₊˚✧ 」 About:romance,humor(*kdg garing) About: gfriend yerin and kawan kawan idol Cast: member gfriend+idol kpop laen -------------- ✧⋆. .📮🕊༉ding dong!you have a new message! "Bah saha ni nge chat inces ratu?" -jyr "Ga dibalas lagi :(" -?? ------------ HATERS?PERGI DEH LU GUA KETEKIN LU KALO NYAMPAH! HEHE >•< ANDA SOPAN SAYA SEGAN!ANDA KEK LAMBE SAYA HARDIK! HEHE >•< ---- By: ~'sunndy canteqs sekali kek yerin

aku masih mencintaimu,hatiku yang mengatakan, aku tidak bisa membohongi diri sendiri. tapi aku juga tidak akan pernah kembali lagi,setelah kau memberikan luka yang sangat dalam di hati ini. ku harap kau tidak mengalami keadaan yang sama sepertiku. aku mencintaimu OH SEHUN" jyr

4 sahabat yang saling suka namun bersilanng seperti sehun dan wendy chanyeol dan yerin

Apa yang lo rasain kalo jadi clara? Clara memiliki dua sahabat. Alan dan emma. Clara memendam perasaan pada alan, tapi alan? Alan malah menyukai emma. Dan sahabatnya emma? Menyukai seseorang yang bernama sean. Dan sean di mata clara adalah cowok yg menyebalkan karna sean selalu bersikap kasar pada sahabatnya, emma. Tapi ada satu hal lagi yg membuatnya tak menyukai sean. Sean mengambil first kissnya yang ia jaga untuk alan.

Hanya kebetulan atau takdir? "Aku tidak pernah mengharapkan takdir semacam ini."-Jung Yerin. "Tapi,sepertinya Aku sangat mengharapkan takdir ini terjadi."-Oh Sehun.

Si Yerin cewe pecicilan yang gak mengenal tempat dan sifat ogebnya sudah merajalela "Eh, gaes gue mau nanya kura kura ninja kodok apa katak sih"- yerin

cast: Oh Sehun Byun Baekhyun Jung Yerin cast akan bertambah sesuai kebutuhan cerita!

Hanya fakegram tentang anak ExoFriend

Ia tidak sadar, dengan dirinya berkerja disitu adalah sebuah petaka untuk dirinya sendiri. mampukah dia bebas dari jeratan para iblis? *W A R N I N G! -Cerita tidak untuk anak dibawah umur! -Chapter kebanyakan Privat! -Mohon bijak dalam membaca! Story By annisa #1-Eunrin/03-04-2020 #1-Hunrin/17-04-2020 #1-Seventeen/25-04-2020

Tak seorang pun mampu merangkai bayangan bagaimana akhir kisah ini akan terwujud. Saat fondasi kepercayaan mulai retak tanpa suara, saat keutuhan rasa sayang hancur berkeping-keping, saat genggaman rasa memiliki luruh menjadi debu. Yang tersisa hanyalah bisikan kata maaf, terasa hampa dan terucap tanpa henti. Semua yang telah terjadi adalah luka yang terukir dan takkan bisa dihapus; ia hanya bisa ditambal, diperjuangkan demi kata 'lebih baik'. Lalu, di tengah puing-puing yang tersisa ini, akankah kata maaf yang berulang itu masih pantas mendapatkan tempat untuk diterima?