Af_nas
Tuhan...
Bukankah engkau mengutus malaikat Munkar dan Nakir untuk menanyakan siapa tuhanku, apa agamaku, dan siapa nabiku?. Demikian ajaran ulama' yang ku ketahui waktu kecil dulu.
Mungkinkah malaikat-malaikat utusanMU itu juga akan mencecar pertanyaan seberapa banyak hartaku, seberapa luas tanahku, seberapa besar rumahku, merk apa mobilku, dan apa jabatanku?.
Apa mungkin para ulama' itu salah menyampaikan wahyuMU?, hingga pertanyaan-pertanyaan itu sudah mendarah daging di antara hamba-hambaMU.
Mereka juga membuat sekat dengan statusnya, karena takut terkontaminasi. Seakan tak percaya dengan janjiMU. Padahal mereka beriman.
Andai bahagia terikat dengan harta, maka bahagia itu hanya milik hartawan,
Andai kehormatan terikat dengan jabatan, maka kehormatan itu hanya milik penyandang jabatan,
Andai pandai terikat dengan status akademik, maka pandai hanya milik penyandang title.
Bukankah engkau menganugerahkan semua itu untuk setiap hambamu?. Tapi, mengapa mereka mengagungkan status sosial untuk kejumawaannya?. Padahal, mereka beriman.
Tuhan...