#Pemberitahuan# Teman-teman yang suka fiksi dewasa silahkan baca, tapi disarankan yang belum cukup umur usahakan memilah. Namun, dewasa bukan berarti jahat. Sinopsis: Sebuah jalan terdiri dari lorong yang sepi, gadis dengan tatapan tajam menatap jauh. Mata bundar semakin mempercantik kesan wajah imut yang dimilikinya. Lenia gadis ceria dengan warna kehidupan yang kelam, latar belakang keluarga yang berada jauh dari jangkauan tangan. Hidupnya berubah setelah pertemuan dengan lelaki ditengah malam, di Tamiang Layang. Bardt adalah seorang siluman Datu yang mengerikan, memikat perempuan dengan wajah dan tubuhnya. Berdiri dikegelapan, dan menunggu kapan membunuh manusia dengan merobek perut lalu meminum darahnya. Rasa iri pada manusia membuatnya kaku. Pertemuan dengan Lenia membuat perubahan besar dalam diri silumannya. Semakin menarik perhatian ketika, gadis itu menangis pasrah di pelukannya. Namun, seorang anak lelaki misterius tiba-tiba datang dalam kehidupan Lenia. Muler memutuskan menjadikan Lenia miliknya. Hubungan ketiganya terlihat rumit seperti ungkapan mawar biru. Siapa yang bersatu dan dipersatukan nanti adalah takdir dari kehidupan. Catatan penulis: Novel terinspirasi dari cerita rakyat suku Dayak Ma'ayan di Kalimantan Tengah. Siluman Datu adalah siluman peminum darah ternak dan manusia serta memakan isi perutnya. Sebagian orang percaya bahwa siluman ini hidup di pohon besar dan bahkan dapat menyukai manusia. Membawa manusia ke atas pohon untuk menikah dengannya. Dan sebagian orang lagi percaya kalau siluman ini sebenarnya berasal dari manusia yang bertapa. Ciri khas siluman ini berbentuk macan, memiliki sayap dan juga ekor yang sangat panjang. Ketika makhluk ini mencapai usia tua dia dapat dengan mudah merubah dirinya menjadi manusia. Siluman Datu adalah legenda yang masih belum pernah dikemas kedalam cerita sebelumnya. Oleh sebap itu ijinkan penulis mengemas cerita yang sedikit berbeda dari cerita rakyat yang sebenarnya.