liafazri
- Reads 723,007
- Votes 43,121
- Parts 40
Langkahnya seperti bayi, pelan-pelan merangkak meski belum mengerti arah dan tujuan, berjalan tertatih-tatih tanpa genggaman. Buta tanpa Ayah, pincang tanpa Ibu. Raganya hidup tapi jiwanya mati. Tak ada cinta, bahkan untuk dirinya sendiri. Rallyn harus mengemban beban sendirian. Berharap suatu hari nanti ia dipertemukan dengan akhir. Tidak harus bahagia, ia hanya ingin damai.
© 2016 by LiaFazri