***GirlXGirl Romance*** Living in New York you learn to keep up with the quick pace of the city, myself included. I was never the one to stop and smell the roses, but that was until I met her on that dull September afternoon. Her eyes were light and dark at the same time, as if a devil and an angel lived inside of her. Time itself had stopped, and since that day everything had changed, ever since I had crossed paths with Drew Wilder.

Dia hanya seorang gadis remaja yang sedang mencoba tumbuh dewasa di belantara Jakarta dengan semua drama dan keluhannya, lupa tentang siapa dia dan seperti apa masa lalunya. Hanya berharap untuk hidup dan bernafas kembali di hari esok, meski dalam penjara yang menyakitkan. Dia tidak pernah tahu bahwa cinta yang dia rasakan di usia remajanya bukan cinta yang indah seperti yang selalu dinyanyikan para remaja tanggung di televisi, cintanya seperti sebuah cerita buruk dalam buku yang ditulis oleh pengarang misteri. Dalamnya lautan bisa diukur oleh manusia, tapi dalamnya hati Vera tidak pernah ada yang mampu mengukurnya. Aria pun tidak pernah bisa mengerti, meski dia kerap berkata bahwa dia hanya seorang gadis remaja yang jatuh cinta. Jatuh cinta padanya. Seorang wanita dewasa.

Ini bukan tentang Senja di sore hari yang mendadak muncul di tengah malam. Ini bukan tentang Senja yang selalu hadir di langit jingga. Tapi ini tentang seorang gadis bernama Senja yang memiliki suara semerdu alunan musik klasik, tentang seorang gadis bernama Senja yang tersenyum semanis dewi Yunani, tentang seorang gadis bernama Senja yang merasa hidup adalah sebuah tragedi yang harus dihadapi, tentang seorang gadis bernama Senja yang selalu berpikiran optimis, tentang seorang gadis bernama Senja yang memiliki kecantikkan tak manusiawi, yang terkadang membuatku berpikir jika ia adalah bidadari surgawi yang dikirim Tuhan untuk menemaniku di bumi. Senja terlalu indah untuk menjadi nyata. Copyright monochrome_08 © 2016

Aku Eliana Pearce, dan gadis ini Bella Ross. Dia adalah satu-satunya orang yang berhasil membuatku tersenyum setelah 4 tahun kematian kedua orangtuaku. Bagaimana bisa seseorang yang tidak kukenal membuatku tersenyum? Sesuatu yang sudah tidak lagi kulakukan setelah kehilangan alasan untuk melakukannya. Tapi gadis ini... membawa jutaan alasan untuk membuat senyuman tetap bertengger di wajahku. Dia sungguh hebat. Aku serius. (-) {ini cerita GxG. Siapa pun bisa membacanya. Tapi mari bersikap dewasa dan bijak dengan tidak men-JUDGE atau melakukan sesuatu yg tidak MANUSIAWI. Bagi yg tidak suka, silahkan di SKIP! Terima kasih} Copyright monochrome_08 © 2016