"Lun, akan saya ceritakan padamu tentang sebuah kisah." "Tentang apa?" "Tentang Bulan dan Matahari yang tak ingin terpisah." "Nggak minat. Nggak suka endingnya." "Memangnya apa?" "Sesuai dengan puisi yang kamu tulis, kan? Pada akhirnya, semesta hanya mempertemukan keduanya lewat gerhana. Tapi, tak membiarkan mereka bersatu selamanya." "Itu bukan akhir yang sebenarnya.Ada lanjutannya." "Jadi, akhir yang sebenarnya seperti apa?" "Bulan dan Matahari memberontak, mereka tetap ingin bersatu. Melawan semesta dan seluruh aturannya." "Serius?" "Iya, tapi..." "Tapi, kenapa?" "Bulan dan Matahari harus menerima konsekuensi dari melawan takdir mereka." "Konsekuensi seperti apa?" "Kita akan segera mengetahuinya."

percaya gak sih tampang bad boy kaya Hyunbin itu ternyata seorang ketua rohis? "kak minhyun, udah solat belum?" "belum." "yaudah ayo solat, saya imamin." ↪lowercase. ❁ ввyeol, 2ĸ17

Pernah tau rasanya di Phpin? sakit? sakit doang ga cukup! So, Jangan Php Please! [awalnya eik mau bikin tentang Php, tapi takutnya gakuat buka luka lama. tapi tetep mau bikin tentang patah hati yg berawal dari Php ] *ngomong apa ya gua?* pokonya gitu deh. monngo dibaca siapa tau suka. #suka boleh sayang jangan

chapternya ratusan, bacanya gak sampe lima menit. NOTE: Sebelum membaca cerita ini, cerita ini banyak mengandung kalimat kasar. Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan saja, tidak bermaksud mengatai atau menyinggung siapapun tokoh yang ada di cerita ini. ❀ highest rank: # 1 in Fanfiction # 5 in Short Story