Collaboration of Saliyyu and Cahayapu Naruto seorang detektif handal di kepolisian Jepang, harus menangani kasus pembunuhan berantai yang sudah terjadi sekitar lebih dari sepuluh tahun lalu. Hinata seorang dokter forensik di rumash sakit kepolisian Jepang, harus bertemu dengan rival semasa sekolah sekaligus menjadi partnernya dalam menangani kasus. Keduanya harus bekerjasama untuk menangani kasus tersebut. Membuat berbagai fakta pun terungkap, termasuk orang-orang di masa lalu mereka. Bisakah mereka menangani kasus dengan mengesampingkan rivalitas mereka di masa lalu? Disclaimer Naruto ©️ Masashi Kishimoto

Menjadi seorang perancang busana selalu memiliki tantangan besar. Di bawah label Lumiere, Hinata menciptakan baju-baju luar biasa. Sampai, sebuah insiden melemparnya melintasi ruang dan waktu. Hinata tersesat di zaman yang pernah menjadi bahan referensinya sendiri: Bakufu. Seseorang menyelamatkannya dari kematian. Namun, pria itu adalah Uzumaki Naruto. Seorang Daimyo yang tersohor bengis. Pemuda yang tidak pernah membuka topeng wajahnya di depan siapapun; pemuda yang konon memiliki sepasang mata kutukan. . . "Kau hendak menantangku? Kau pikir memiliki hak untuk itu?" . . |NaruHina| |Best Au/Drama/Romance/MC Fav Indonesia Fanfiction Awards 2023| Cover by Azra Naruto@Masashi Kishimoto Kolaborasi dengan @Nao_Vermillion

Pada malam itu, Hinata tidak sengaja melihat perbuatan mesum Naruto. Besoknya, Hinata bertemu lagi dengan Naruto, namun sikap yang ditunjukan Naruto kepadanya sangat berbeda. "Berhentilah menciumku!" "Tidak bisa." Hinata semakin marah ketika melihat seringai Naruto. "Kau benar-benar gila!" "Terima kasih." ----------- Disclaimer : Masashi Kishimoto

Namikaze Naruto, anak dari seorang bilyuner berusia 26 tahun. Bersifat temperamental, suka merendahkan, dan memiliki pergaulan yang liar. Dengan gelar bisnisnya dari universitas terkemuka dunia, bukannya ditempatkan di kursi bertuliskan 'CEO Namikaze Inc.', ia malah dikirim ke pemukiman terkumuh di pinggir kota Tokyo oleh sang ibu. Seluruh asetnya disita, kartu kredit/debit diambil, ditempatkan di apartemen kumuh, dan parahnya ia harus mengganti marganya dengan marga yang lain. Terus merutuki nasib karena sejujurnya ia sangat jijik dengan orang miskin. Untuk membayangkannya saja, dirinya sudah mual. Ingin sekali menyudahi permainan ini, tapi seorang perempuan indigo menyita perhatiannya. [Karyakarsa]