ardipritadi1992
- Reads 894
- Votes 12
- Parts 37
Kisah romantis, yang penuh dengan naik turunnya, di suatu sekolah khusus putri. Civitas academica di sekolah beraroma taman bunga bakung ini berupaya mencari arti kata "cinta".
Irma Pramesweri dan Chitra Chaniago.
Dengan panggungnya yang mereka mainkan sebagai "interaksionisme simbolik", pasangan ini berperan layaknya ksatria cantik bersama dengan nona suri manisnya. Akankah persahabatan itu berakhir menjadi percintaan?
Lilis Meida dan Adinda Azalea.
Guru favorit dan siswi teladan. Asmara yang tidak hanya sejenis dalam konteks seksual, tetapi rentang usia yang cukup jauh itu mencoba pasangan "definisi situasi" ini. Lantas, cinta yang seperti apakah yang dicitrakan melalui perbedaan yang kentara itu?
Ellys de Lopez dan Ni Wayan Laksmi Rara.
Pasangan yang disemarakkan secara komikal oleh Nona Ambon Manise dengan Gadis Manis Bali. Penuh dengan suasana yang selalu lugu, senantiasa gagu, hingga terkadang belagu; bagaimana kemudian mereka merepresentasikan cinta yang "komos dimention" itu?
Nala Lentik dan Triya Urmila.
Toksik. Penuh drama. Ingin marah hingga segila-gilanya gila. Rasanya menyesal sekali menjadi seorang wanita yang dewasa! Ceritera apa yang akan menimpa pasangan "dramaturgi" ini?
Andini Lestari dan Ophelia Lily.
Seorang yang Sunda dengan seorang yang Sussex. Apakah pasangan "asimilasi" yang hadir untuk membuktikan interracial lesbian mampu berlayar dengan sukses?
Vanessa Manurung & Yvonne Lim.
Pasangan dewasa nan "konstruktivistik" ini merepresentasikan asmara yang tak pernah terbayangkan. Amour apa yang 'kan cantik-cantik ini tawarkan?
Catatan:
Ini merupakan cerita fiksi yuri dewasa yang akan berkonten NSFW. Pembaca yang masih berusia di bawah 18 tahun harap membacanya di bawah bimbingan orang tuanya. Cerita ini menjadi cerita fiksi, oleh karena itu tidak ada hubungannya dengan kenyataan yang ada di kehidupan. Bijaksanalah dengan membedakan antara yang nyata dengan yang fiksional ini.