Air mata Wany tidak pernah kering merebut cinta Ziad.Dia dibenci keluarga lelaki itu . Namun,jodoh diantara mereka kuat.Malangnya takdir menentukan Ziad disahkan menghidap luekimia.. Setiap hari menunggu mati,Ziad hiba melihat derita Wany .Dia merencana sendiri.Isterinya berhak memiliki bahagia kedua.Jadi,Wany perlu dilepaskan.Wany akan dipaksa berkahwin lain.Dia sendiri sudah memilih lelaki yang bakal menjadi suami baru Wany". Cinta Wany cinta mati. Berulang kali dia menolak jadi balu daripada mereka bercerai hidup!Namun ,Ziad tetap melafazkan talak .Wany pasrah.Hatinya remuk-redam.Mereka berpisah bukan dek sengkata!Cuma,dia bingung disuruh mengahwini lelaki yang dikenalinya. "Bahagialah,Wany.Cinta matimu hidup dalam hatiku..."

kata dari hati. mungkin tak indah bahasanya sebab aku punya masalah dengan bahasa tapi tak salah aku nak cuba.

#31 in teenfiction [12 oktober 2017] #41 in teenfiction [24 september 2017] #45 in teenfiction [16 september 2017] #49 in teenfiction [10 september 2017] "Van gue mau nanya?" ucap Raisya. "Apa?" jawab Vano dengan acuh tak acuh. "Lu kenapa berubah semenjak gue deket sama Naufal? trus pas tadi pagi lu ngikutin gue sama Naufal pas waktu mau berangkat sekolah kan?" Tanya Raisya yang mulai kesal. Vano tak menjawab. "Jawab Van! lo bisu? atau lo cembu--" Ucap Raisya yang langsung terhenti karena mendengar jawaban Vano. "Iya sya! gua cemburu liat lo sama Naufal! gue tau sya kita berdua emang pernah janji bahwa dalam Persahabatan ini ga boleh sampe ada yang ngelibatin perasaan tapi sya, Hati gue udah terlanjur sayang sama lo!" Jawab Vano Dengan nada tinggi. Detik itu juga air mata langsung meluncur dari mata Raisya.