Andai saja aku punya mesin waktu, aku ingin kembali ke masa, di mana aku masih bersama, tak akan ku pergi hanya demi dia yang kini meninggalkanku. -@White_Ra Kumpulan sajak oleh anggota CCI. Ditulis pada tanggal 28 Februari 2016.

Kumpulan sajak tentang kenangan masa kecil. Oleh CCI1602

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah rantai yang menjaga Indonesia dari kejatuhan. Rantai yang patah ... bisa apa? Selamat membaca berbagai cerita dari sebuah kehidupan yang menyedihkan di dunia ini. Di mana para penulisnya telah muak dengan segala kesalahan manusia. Humanity Has Fallen.

Aku Rindu Kamu! Tetapi apa daya, kamu tak pernah tahu. -@AYUTIEN Kumpulan sajak oleh anggota CCI. Ditulis pada tanggal 20 Februari 2016.

Tantangan pertama dari admin Club Cerpenis Indonesia! Selamat menikmati karya cerpenis kami dalam buku ini! Tantangan dimulai: Hari ini, 21 Februari 2016. Bagi anggota, selamat berkarya. Bagi pembaca, selamat membaca!

Aku hanyalah bayangan.. Jangan perdulikan keberadaanku, karna aku pun takkan perdulikan keberadaanmu. _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Noulialfa namanya, biasa dipanggil Nou. gadis yang merasa dirinya hanya setitik debu, sehembus angin dan bayangan tak kasat mata. Ia menutup dirinya dari dunia luar, ia selalu sendiri sejak masa kecilnya tumbuh dalam kegelapan hidup. Ia tak mempercayai siapapun, ia juga tak ingin memanfaatkan apalagi dimanfaatkan, baginya didunia ini hanyalah penuh kebusukan semata, ia tak suka bergaul, daripada mendekat ia lebih suka menjauh. Namun, sebuah prinsip bisa berubah bukan? Tanpa diduga, ia masuk dalam sebuah masalah, semakin jauh dan tak terkendali. orang-orang itu tiba-tiba berada disekitarnya, berada didunianya tanpa permisi, jika sudah seperti ini, apa yang mesti dilakukannya? tetap ditempatkah? mengusir mereka kah? atau.. ikut andil dalam hubungan, lingkaran yang digaris bawahi sebagai 'teman'.

Takdir seorang Callia Florentine. Gadis yang terlahir di tengah-tengah para pelacur. Selama hidupnya, ia tak pernah tahu bagaimana dunia luar itu. Berbaur dengan anak seusianya atau mengenyam pendidikan dengan selayaknya tak pernah ada di daftar hidupnya. Hingga pada suatu malam, ia harus rela dijadikan bahan lelangan ketika usianya sudah genap tujuh belas tahun oleh si pemilik tempat bordil. Duduk di tengah-tengah para pengusaha dan dijadikan bahan tawaran membuatnya tak hentinya mengeluarkan air mata pasrah oleh si pemilik takdir. Hingga seseorang mengangkat papan dan menawarnya dengan harga selangit. Dan di sanalah hidupnya dimulai. Rasa cinta dan sakit menjadi satu kepaduan yang kental mengiringi langkahnya. Derai tawa dan air mata ikut menyempurnakan perjalanan hidupnya. He is the Love, but he is the Pain...