Jodoh itu bukan dicari, tapi ditemukan. Namun, yang jadi masalahnya adalah Listya tidak ingin menemukan jodoh sekarang. Masalah itu berkembang saat Sang Mama bersikeras memintanya cepat menemukan calon suami. Belum lagi beberapa orang disekitarnya selalu membuat telinganya panas tentang jodoh. Jika Listya tidak mendapat jodoh, ia akan dijodohkan dengan Juragan yang entah dia sendiri belum kenal. Akhirnya, ia bernegosiasi dengan Mamanya untuk meminta waktu. Jika Listya benar-benar tidak menemukan jodoh. Ia akan pasrah dijodohkan. Oh, Jodoh! Kamu dimana?

Cover by @EviFhe Sebagai kekasih, Indra berencana memberi kejutan pada Andita di hari spesialnya. Ia meminta bantuan Rani, sahabat Dita untuk melancarkan kejutan ini. Alih-alih menjadi kejutan yang sangat indah dan tak terlupakan, hal itu malah menjadi awal dari petaka. Tak terbayangkan sebelumnya bahwa Indra malah terjebak dalam hubungan terlarang satu malam bersama Rani. Kejadian demi kejadian menuntun mereka pada satu arah yang sama, yaitu kesalahpahaman. Terlebih hadirnya Saka -Lelaki yang menggunakan kedok persahabatan untuk memorak-porandakan sesuatu yang hampir hancur. Sampai pada akhirnya mereka harus menerima kenyataan untuk terjebak dalam permainan takdir. Takdir yang membawa mereka pada pilihan tersulit dengan risiko kehilangan. Satu hal yang harus disadari bahwa tak ada genggaman yang benar-benar abadi, sejatinya harus punya persiapan agar tak terlalu rapuh saat saling melepaskan juga tak terlalu sakit saat merelakan. Dan yang jadi pertanyaannya adalah, bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Mampukah mereka mengarungi jalan takdir yang berliku?

Katanya, pengkhianat sangat cocok dengan penggoda. Lalu mereka akan hancur bersama. Tapi, setelah bertahun-tahun aku menunggu kehancuran dua orang itu, sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda kerusakan hubungan mereka, yang terjadi malah sebaliknya, dua pendusta bagiku itu semakin bahagia setiap harinya. Tentu saja aku sulit menerima ini semua. Ada beberapa hal yang harus diingat bahwa meski selama ini aku hanya diam namun diam bukan berarti tak marah, diam bukan berarti kalah. Bisa jadi sedang menunggu waktu yang tepat untuk ... Ah, hanya aku yang tahu.