Gingsul
3 stories
My Bad Boy Senior [TELAH TERBIT] by moonyyblue
moonyyblue
  • WpView
    Reads 28,670,497
  • WpVote
    Votes 1,315,045
  • WpPart
    Parts 74
(Beberapa bagian dihapus untuk kepentingan penerbitan) "Berandal - berandal gini gue juga masih punya hati kok dek." Bagaimana respon kalian jika mendengar kata - kata tersebut terucap dari seorang Bad Boy? Apalagi jika terucap dari seorang Fathan Athala Aditama. Nama yang sangat terkenal di SMA Nusa 1. Ia tampan, cerdas pula, sikapnya yang sedingin es menjadi daya tarik tersendiri, julukannya disekolah Bad Boy Berkelas loh. Namun hanya ada satu nama yang dapat mencairkan hati bekunya itu. Andra Nadia. Siswi baru sekaligus juniornya disekolah yang dapat membuat Fathan kembali merasakan cinta yang hilang di dalam dirinya. Akankah Andra benar benar merubah sikap Fathan? Atau hanya untuk sementara?
ALLENA [COMPLETED] by arnilajf
arnilajf
  • WpView
    Reads 240,212
  • WpVote
    Votes 10,746
  • WpPart
    Parts 32
"Dia adalah awan yang berada di dekat sang mentari sangat jauh"-Allena Zahra Aulia. "Aku hanyalah awan yang hanya dapat melindungimu dari sinar mentari"-Daniel Oktafian.
Milan by imaginayii
imaginayii
  • WpView
    Reads 10,083,084
  • WpVote
    Votes 488,364
  • WpPart
    Parts 71
[TERSEDIA DI TOKO BUKU] #1 in teen fiction(18/11/17) Milan dingin, kata orang hatinya membeku seperti es. Tapi menurutku Milan itu seperti es krim. Dia memang dingin, bahkan boleh dikatakan beku. Namun seperti halnya es krim, saat sudah meleleh baru akan terasa manisnya -Damara **** Damara Kinanti, masih kelas 10 SMA. Cantik, tapi agak pendek bahkan kata orang Damara masih terlihat seperti anak SMP dengan wajah polos dan tubuh kecilnya. Meskipun badannya kecil, Damara punya keberanian yang sangat besar untuk menyukai seorang Milan Arega, kakak kelasnya. Most wanted sekaligus bad boy paket komplit: Luar biasa tampan, populer dan kaya. Tapi sikap Milan terlampau dingin. Terutama tentang cinta dan perempuan. Sang most wanted tidak pernah melirik para gadis yang menyukainya sedikit-pun. Bagi Milan cinta hanya omong kosong dan semua perempuan itu sama saja: lemah, merepotkan juga murahan. Hati Milan sudah lama beku. Berbagai macam cara terus Damara lakukan agar Milan bisa menyukai dirinya. Diabaikan, dibilang bagai pungguk merindukan bulan, harus sabar menunggu, dan selalu berjuang sendiri, hanya itu yang selalu diterima Damara. Tapi ingin menyerah pun Damara selalu kalah dengan hatinya, jadi gadis itu terus berjuang. Bertumpu pada sebuah harapan kecil. Damara terus berusaha agar semua angan-angan tentang dirinya dan Milan bisa menjadi nyata. Kini pertanyaannya hanya satu: Dapatkah Damara melelehkan hati Milan yang beku, dan merasakan sebuah akhir yang manis?