[VERSI REVISI] "Aku nggak suka cewek pake hijab." Nadira mendongak. Merasakan tenaganya sudah tidak kuat untuk mendengarnya. Ali benar-benar menolaknya. Dia bahkan mengatakan secara gamblang bahwa tidak menyukai penampilannya? Suaminya mengatakan itu? "Memangnya kenapa?" Nadira memberanikan diri untuk menjawab. "Sok suci soalnya." Deg. ~ Nadira Hasna ~ Iskandar Zulfikar Ali 🔹🔹🔹🔹 PERINGATAN!! - Seluruh bagian cerita belum memasuki tahap revisi sepenuhnya. Alur, typo, dan lainnya dapat berubah sewaktu-waktu. - Terdapat hukum fiqih yang belum sempat dipaparkan dengan jelas dan akan mengakibatkan alur berantakan. - Penulis menerima kritikan yang membangun. Sehingga pembaca dapat mengirimkan komentar ketika terdapat narasi/dialog yang kurang tepat. Visualized by AI Microsoft Bing Cover created by zahwaaini_

percobaan pertama kali menulis

[FOLLOW YA SEBELUM BACA] 3PA1. Kelas paling dibanggain sekolah. Kelas yang jadi incaran semua murid ambis. Kelas unggulan, katanya. Makanya Nayyara mati-matian belajar dan ikut tes biar bisa masuk ke sana. Kebayang dong, temen-temen pinter, keren, vibes kompetitif tapi seru. Tapi pas hari pertama? Plot twist banget! 3PA1 ternyata bukan cuman unggul dalam akademik, tapi unggul juga dalam hal... diem. Satu kelas isinya kayak patung. Nggak ada yang saling kenal, ngobrol aja kayak dosa. Ke kantin bareng? Mereka kayak alergi rame-rame. Nggak heran anak-anak lain nyebut mereka kelas ghaib - soalnya emang nggak ada tanda-tanda kehidupan. Dan Nayyara cuma bisa ngelus dada sambil nyeletuk: "Ini kelas atau kamar jenazah sih? Sepi amat." Sejak itu, hidup Nayya di 3PA1 berubah total. Si cewek dengan vibes super duper positif ini mulai misi baru: nyari tombol "on" buat nyalain kehidupan di kelas super kaku ini. Dan kamu bakal diajak liat: gimana rasanya ngidupin kelas yang lebih kaku dari manekin toko baju - dan nemuin cerita absurd di baliknya.