"If you love me―really, really love me―just shut up... and drive! But if you don't... Please, just let me out." - Zac Hammel. *** Kisah cinta Zac, seorang remaja gay yang menyukai cowok straight bernama Dave yang merupakan seorang pembalap liar jalanan yang baik hati dan ramah pada siapa pun. Pada awal perkenalan mereka, Dave mengajak Zac untuk menyaksikan pertandingan balap liarnya di pinggir kota, yang membuat hubungan mereka jadi cepat akrab daripada yang diperkirakan Zac. Sayangnya, ketika balapan, Dave mengalami kecelakaan parah yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Berawal dari kecelakaan itu, benih-benih cinta di antara mereka mulai tumbuh. Zac, yang sedari awal memang sudah menyukai Dave, dengan senang hati mau menemani dan menjaga Dave sepanjang malam. Menemani cowok itu jalan-jalan, mendorong kursi rodanya, membuatkannya makan malam, serta mendengarkan banyak hal menyenangkan tentang cowok bermata hijau itu. Sementara Dave, yang kagum pada ketampanan sekaligus juga keimutan wajah Zac, mendapati dirinya merasa nyaman ketika berada di dekat cowok imut itu. Hatinya berdebar-debar kuat tiap kali berada di dekatnya, dan terkadang malah hampir membuatnya lupa diri. Saat itulah Dave sadar kalau dia menyukai Zac. Tapi, ketika Dave sudah mulai menyadari perasaannya kepada Zac, Shaina―mantan pacar Dave―datang kembali ke kehidupan Dave dan menghancurkan semua harapan mereka. Apakah Dave akan memilih kembali kepada Shaina dan melupakan Zac begitu saja? Atau... dia akan memilih Zac dan melepaskan semua rasa cintanya kepada Shaina? *** Ini cerita kedua saya di Wattpad. Ceritanya masih mainstream dan biasa aja. Konfliknya juga nggak serumit Kamu & Aku. Cerita ini masih penuh drama dan dibumbui dengan kisah cinta yang sangat berlebihan. Tapi, biar pun begitu, saya berharap semoga cerita ini bisa menghibur kalian semua :D Bandar Lampung, 21 Juni 2015

Setelah ini, kalian akan melihat. Betapa status sahabat bisa sangat menyiksa bagi mereka yang menyadari perasaan cinta. Kenyataannya, mencintai seseorang tanpa sanggup mengatakannya adalah hal yang sangat sulit.

Ini tentang persahabat dua lelaki yang terjalin lebih dari sepuluh tahun. Tentang dua lelaki yang saling mencintai. Tentang dua lelaki yang saling memendam perasaan mereka karena terhalang tembok bernama 'persahabatan'. Ini tentang Farid dan Anjas. Apakah mereka mampu merombohkan tembok yang membatasi hati mereka. Lalu bagaimana bila tembok itu sudah mereka robohkan, dapatkah mereka menyatukan hati mereka. Saat kita mencintai seorang yang menjadi sahabat kita, itu lebih sulit dari pada kita mencintai seorang yang pernah menjadi musuh kita. Setidaknya kita tak akan takut kehilangan seorang sahabat. =========================== Warning! Cerita ini bertema, yaoi atau Male x Male. Jadi kalau ada yang merasa gak nyaman, lebih baik jangan memaksa untuk membacanya. Selebihnya selamat membaca :)

Bagas Gauri Altezza Tampan, tajir, santai dan gay. Sampai suatu saat hari-harinya terganggu oleh pelukis amatiran yang menuntutnya ganti rugi karena lukisannya terlindas ban mobilnya. Kesal dan geram Bagas bertekad membuat si pelukis amatiran bertekuk lutut di bawah kakinya. Alhaetar Mahenz Kano Tampan, macho dan cuek Terakhir dia ingat pacarnya adalah seorang gadis mungil yang cantik jelita. Sama sekali dia tak pernah mengira lukisannya bakal membuat kaki tangannya terikat mendamba di ranjang seorang cowok berwajah baby face yang nakal. Ada part yang diprivate. Kalau mau baca secara lengkap harus follow akun ini. Tapi itu terserah kalian saja. Pilihan ada pada anda, para readers.

Ketika, seluruh dunia menentangmu jatuh cinta. Kamu hanya perlu melawan balik.

"Love has to win, Lantang. If it doesn't, it's not love anymore." -Luksa Benyamin- A coming of age boys love story. Not a fan fiction. Enjoy my sweat and heartbeat Kincirmainan