Rindu merindu sirna menyirna
Tak tampak seperti ilusi dari gerilyamu didepan dahi Gaduh ditelinga aku ingin mendengarnya Beningnya kelopak aku tak mau berhenti menatap Sedarinya tersentak rupanya kau hanya bersekutu Rindu kutulis merindu dari bianglala teralamat padamu Dan Disecarik kertas kau baca dengan segerombol hujan