Sudah terbit di glorious Publisher! Coming soon Miniseries Devnay at Genflix Devano Fransisco Cromwell itu dingin, otoriter, kejam dan tolong tambahkan tidak punya rasa kasihan. Tapi dia punya sebuah perasaan yang besar untuk satu gadis, Nayra Venesia Hansen. Gadis yang dia temui saat kanak-kanak. Sejak awal melihat Nayra, Devano sudah memiliki rasa ingin melindungi, memiliki, menuruti semua apa yang Nayra inginkan. Cinta atau Obsesi,Devano tidak peduli apa sebutan nya. Yang jelas tidak ada yang bisa menyentuh dan menyakiti Nayra. Nayra hidupnya. Tanpa Nayra,dia tidak bisa. Sedangkan Nayra, dia bergantung sepenuh nya pada Devano. Tapi ternyata hidup Nayra tidak semulus itu, ada banyak teka-teki mengenai asal-usulnya.

[SEQUEL KETIKA HUJAN MENANGIS] [Bisa dibaca terpisah, tanpa mebaca yang pertama] ** Issabela Queen, kini sudah meraih kebagaiaan bersama Ayahnya. Masa lalu yang kelam membuat Bella ingin membuka lembaran baru dan memulai kembali kehidupannya dari awal. Tapi ketika dia ingin melupakan segalanya, ada Raditya Altezza. Tidak lain adalah sahabatnya yang kini berubah drastis, dia tidak pernah tersenyum, wajah menggemaskan lenyap dari permukaan bumi. Bella bagai mengenal sosok baru, dia... bukan Radit yang Bella kenal. Dia seperti monster. Saat Bella ingin menghindar darinya, ternyata sudah terlambat. Bella sudah terjebak dalam sebuah tragedi yang tidak bisa dia hindari. *** "Gue nggak pernah berubah, Bella. Gue cuma nggak pernah nunjukin sisi gue yang sebenarnya." -Raditya Altezza

#SQUEEL DARI QUEEN OF THE VAMPIRE #SEBELUM MEMBACA QUEEN OF NATURE, DI SARANKAN MEMBACA QUEEN OF THE VAMPIRE "Nice to meet you again, Kyra." Kevano menatap Kyra dengan semyum miringnya. "Siapa kau?" tanya Kyra lembut namun tegas. Kevano menyeringai. Dengan gerakan cepat, dia mendorong Kyra ke tembok dan mengikis jarak di antara mereka. Kyra Kaget dan mulai takut dengan sosok Kevano. Dia berusaha mendorong Kevano, tapi sia-sia. "Kau melupakan aku," ujar Kevano serak. Kyra merinding mendengar suara serak Kevano yang begitu dalam. Dia meringis ketika Kevano memegang lengannya kuat. "Kau menyakitiku," ujar Kyra. "Kau harus ikut bersamaku," ujar Kevano tegas. Kyra menggeleng dan berusaha kabur. Dia mencoba mengeluarkan kekuatannya dan mendorong Kevano keras sehingga terhempas ke belakang. Tatapan Kyra menajam dan matanya menggelap. "Kau salah jika meremehkan aku," ujar Kyra dan berlari dengan kencang menghindari Kevano. Kevano menatap punggung Kyra yang mulai menjauh dengan tatapan dingin. "Kau tidak bisa kabur dari aku, Kyra." Tanpa Kevano sadari, Kyra mendengarnya.