Kepergian sahabat sekaligus kekasihnya, membuat hidup Rere semakin hancur. Bahkan, ia sampai memilih jalan yang salah. Tetapi, semua itu tak berlangsung lama, karena ia terpaksa masuk ke pesantren dan bertemu dengan seorang Ustadz yang ternyata adalah sahabat kakak laki-lakinya. Sejak saat itu, hidup seorang Rere berubah. Ia mulai kembali ke jalan yang benar. Perlahan, ia juga mulai meninggalkan kebiasaan buruknya. Dan menimba ilmu di pesantren. Suatu hari, pesantren dilanda duka. Kepergian Nenek Lia terasa begitu cepat. Tetapi, sebelum kepergiannya, Nenek Lia meminta cucunya-Azzam untuk menikahi Rere. Satu minggu kemudian, Azzam melamar gadis yang selama ini mendiami hatinya. Rere sudah ikhlas melepas masa lalunya dan cinta pertamanya. Namun, ujian terus berdatangan saat hari pernikahan mereka semakin dekat. Kedatangan mantan calon istri Azzam telah membuat Rere cemas. Ia tahu, jika Aisyah adalah gadis yang pernah dicintai oleh calon suaminya. Dan ia merasa takut, jika Azzam akan berpindah haluan. Namun, hal itu juga dirasakan oleh Azzam. Dimana mereka semua mendapat kabar, jika Farhan-cinta pertama Rere ternyata masih hidup. Ia selamat dari tragedi yang kala itu menimpanya. Lalu, apakah Rere akan meninggalkan Azzam dan kembali pada Farhan? Ataukah, Azzam sendiri yang merelakan gadis yang dicintainya kembali pada cintanya? Dan bagaimanakah, nasib pernikahan mereka? Akankah, pernikahan yang sudah dipersiapkan akan gagal begitu saja?. #1_Azzam (11-09-2019) #1_hijrahcinta (19-10-2019) #1_Rere (06-10-2019) #1_Muslimah (24-12-2019) Jangan segan untuk mampir yah dan jangan lupa tinggalkan jejak. Dipersilahkan untuk mem-follow terlebih dahulu. Agar tenang menikmati ceritanya.. #Vote and Comment nya

#27 dalam ROMANCE [8/07/2018] [BEBERAPA PART AKAN AKU PRIVAT DI TENGAH TENGAH. UNTUK KE ENJOYAN MEMBACA. ALANGKAH BAIKNYA MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU] Pilot? Pintar Agama? Ganteng? Berwibawa? Baik hati? Itu semua ada pada diri seorang Muhammad Ilham Aldebaran. Seenggaknya itulah yang dikatakan mama sama papa ketika aku hendak dijodohkan dengannya, laki laki yang bahkan aku sendiri belum mengenali nya sama sekali. Dan aku bingung sama diriku sendiri, ketika mama dan papa memujinya sampai segitunya, aku tidak tertarik sama sekali ataupun ingin mengulik nya. Mungkin, karena hatiku belum bisa menerimanya. Wajar saja, aku dijodohkan oleh papa dengan Dia--si Bara itu-- yang katanya adalah anak dari kenalan papa. Aku sempat kesal dengan pemikiran kolot papa. Masih adakah budaya menjodoh jodohkan di era modern seperti ini. Tetapi ada satu hal yang perlu kalian tau, setelah kejadian perjodohan itu, aku merasa.... itu adalah awal dari kehidupan ku. Awal dari segalanya, awal dari seorang Vania Clarisa Pitaloka menemukan jadi diri yang sesungguhnya, dan awal dari aku mempercayai jika Bara adalah jodoh paling sempurna yang Allah pilihkan untuku. Ya, karena bersama nya, aku merasa tenang, aku merasa.... dia adalah pelengkap dari segala kekurangan ku. Dan dia adalah suami terbaiku, Muhammad Ilham Aldebaran.