Luka yang telah tertanam sedari kecil membuat Se-hun berubah menjadi pembunuh berdarah dingin andalan organisasi. Keputusannya untuk bersandiwara demi menyelakai Hee-ra rupanya berakhir tak sesuai rencana. Entah bagaimana, Se-hun mulai jatuh cinta pada gadis itu, tapi apa mau dikata? Mereka terlanjur terjebak dalam hubungan keluarga. Sudah jatuh, tertimpa tangga. Seolah tak cukup dengan kenyataan bahwa Hee-ra membencinya juga adanya Jong-inn di antara mereka, tiba-tiba seorang gadis dari masa lalu Se-hun ikut kembali. Keadaan mereka semakin rumit, desakkan Second Seven, juga ancaman dari Agen Rahasia Negara membuatnya bimbang. Masalahnya, mereka menggunakan Hee-ra sebagai umpan. Suatu kelemahan yang terpaksa membuat Se-hun ikut dalam permainan dan mulai berjuang. Ia akan melakukan apapun untuk menyelamatkan gadis itu. Ia akan melakukan apapun demi memperjuangkan gadis itu. Dan ia akan menyerahkan segalanya untuk kebahagiaan gadis yang ia cinta.

Patah hati. Dua kata yang berhasil membuat Ji-hyun membuat keputusan gila untuk menerima pinangan Jong-in dan menjadi istri kontraknya. Tidak apa-apa kalau ia harus tersiksa. Tidak apa-apa kalau ia harus terjebak dalam perangkapnya sendiri. Tidak apa-apa kalau Ji-hyun akan menyesali keputusannya. Yang penting, ia bisa membuat Chan-yeol merasakan sakit yang ia rasakan. Ia ingin pria itu sadar bahwa Ji-hyun bukanlah gadis sembarangan yang akan jatuh hanya karena ditinggalkan.