(SERIAL KE DUA DARI BADJINGAN) Cerita ini hanya untuk usia 21++ Di sini banyak penggunaan kata-kata kotor dan adegan sadis/vulgar. Mohon kedewasaannya dan kebijakannya dalam menyikapi setiap chapter yang di publish. Bagi kalian yang fanatik dengan hal yang berbau agama atau kaum bertatakrama sopan santun harap segerah tinggalkan cerita ini. Karena dapat menyebabkan penyakit otak, hati, gangguan kehamilan dan janin. Peace!! 🤪

Sebuah cerita pelajar STM yang tidak sengaja masuk ke dalam Tradisi Basis (Barisan Siswa) di pinggiran Ibu kota. Hingga akhirnya terjebak dalam lingkaran "musuh warisan" yang di tinggalkan oleh senior-seniornya. Dalam perjalanan menjadi anak Basis, pemuda ini banyak melalui peristiwa demi peristiwa bersama sahabat-sahabatnya. Darah dan Air Mata selalu mengiringi langkah kecil mereka. Hingga mereka mendapat julukan BADJINGAN yang di berikan oleh sebagian kalangan masyarakat Ibu Kota. Di dalam pergaulan Basis pemuda itu menemukan Jati Diri, Cinta, dan Arti Dari Persahabatan.

[Warning 17+] Dia Jampang, seorang anak gangster ternama di salah satu daerah pinggiran Jakarta bagian Timur yang pernah menjadi sosok paling ditakuti pada masanya. Namun, semua ada masanya. Menjadi salah seorang anggota gangster yang kerap diincar nyawa-nya oleh para geng motor di Jakarta kian membuat nyawa Jampang kerap berada dalam bahaya. Sifatnya yang terkesan cuek dan acuh tak acuh itupun kian menunjukkan sedikit dari kepribadiannya yang tidak terlalu memusingkan persoalan cinta. Namun sial, di hari pertama MOS nya di SMA, dia harus mendapatkan sebuah hukuman yakni menembak seorang cewek disana karena telah ketahuan tidur di aula ketika kegiatan MOS masih berlangsung. Cerita manis dan lucu itupun mulai berawal dari sana, dari setangkai bunga yang lelaki itu sodorkan kepada gadis imut bernama Sifa Khalifa. "Dengarlah dan rasakan, Desember menangis." (1 Desember 2016)