baecarl_
- Reads 8,474
- Votes 619
- Parts 3
[On-going]
Adhisti tidak menyangka, prinsip kerja yang sudah empat tahun ia pegang, kini tidak berlaku hanya karena senyuman manis seorang wanita. Pengalaman dan profesionalitas kerja yang selama ini ia dapat setelah empat tahun berkarier di perusahaan investasi, seolah hilang setiap kali Aline--dokter muda anak pemilik rumah sakit tempat projectnya berlangsung--menunjukkan senyumnya.
Pesona elegan dan kelembutan wanita itu semakin menambah kadar kekaguman Adhisti. Senyuman dan kehangatan yang berhasil membuatnya bertindak tidak rasional dalam pekerjaan. Ketegasan dan keteguhan berbalut kelembutan dan kemanusiaan yang berhasil membuat Adhisti menomorduakan uang dan keuntungan. Hal yang sepenuhnya membuat Adhisti bingung, sebetulnya kekaguman seperti apa yang ia rasakan itu? Kekaguman seperti apa yang sedang ia pelihara sampai membuat ia tak rela kalau-kalau Aline dimiliki orang lain? Kekaguman yang sebelumnya.. tak pernah ia rasakan hanya karena partner dan rekan kerja. Terlebih lagi.. terhadap seorang perempuan.
Mampukah Adhisti menjalankan proyek penanaman modal senilai USD 15 Juta pada Rumah Sakit Ambarstha dengan kondisinya yang tidak sepenuhnya rasional? Mampukah ia menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai project manager penanaman modal untuk mengubah nasib rumah sakit yang hampir bangkrut itu menjadi rumah sakit yang menghidupkan kembali mimpi banyak orang hanya dalam waktu dua tahun? Mimpi yang semula hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi kemudian berubah saat sorot makna dan tujuan kemanusiaan dalam diri Aline mencuat keluar dan tertangkap netra Adhisti.
________________________________________
Read at your own risk. [GxG]. [Rated-M]
Ini cerita cinta dua perempuan. Bagi kalian yang homophobic, silakan mencari bacaan yang sesuai dengan selera masing-masing.
Terima kasih.
_______________________________________
© baecarl_
DON'T COPY MY STORY!
SAY NO TO PLAGIARISM!
started :