Ini kisah Cakrawala Pranadipta, manusia yang tak suka bercerita. Sedikit menggeser egonya, ia akan memulai berbagi tentang banyak penyesalannya. Sesal itu langka baginya, darah kotor sudah banyak yang tumpah diatas tangannya. Ia tidak menyesal, karena menurutnya itu bukanlah sebuah permasalahan. Dosa ditanggung siapa yang memulainya. Terdengar aneh, namun itulah aturan dirinya. Yang aneh itu, kenapa tiba tiba ia menyesal hanya karena seorang gadis berhenti mengejar ngejarnya. Gadis itu selalu terlihat ambisius dan bersemangat, kuat dan tahan banting jika dipermalukan olehnya. Ia dulu sangat membenci Gadis itu tanpa sebuah alasan, namun ia juga membenci hatinya yang tidak pernah tepat dalam memilih rasa. Padahal ia tidak salah, ia hanya tidak ingin mendapatkan sebuah kepalsuan. Dimana semua gadis berlomba lomba mendapatkannya karena paras, harta dan kuasa yang dimiliki olehnya. Ia hanya mengiginkan seulas ketulusan. Dunia tidak adil, ketika semesta mulai berkendak diwaktu yang tidak tepat. "Maafin gue Nya, gue nyerah. Gue dibunuh oleh sesal yang ngga ada gunanya bagi lo, Tuhan gak adil, gue mau lo Nya ..." "Kak Cakra itu bulan, rajanya malam. Gadis gadis yang suka sama ka Cakra itu bintang, banyak namun setidaknya mereka punya keindahan." "Sedangkan Anya itu meteor, yang dijatuhkan dari atas, dan terus akan menetap dibawah. mustahil jika bisa lagi kembali keatas. Tugas Anya hanya menunggu, siapa yang akan menemukan Anya sebagai hal yang luar biasa, bukan mereka yang memanggil Anya bencana yang sesekali diberi umpatan." Started : 9 november 2020 Finish : - -𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈 𝐒𝐄𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓-

Cover by Wira Putra Kesalahan manis yang di rahasiakan. *** Ketika kita bertemu kembali, apakah yang akan terjadi? Kisah kita sempat terhenti, mungkinkah kita akan melanjutkannya kembali atau sudah sampai disini?

"Mmm, nih coklatnya inikan valentaine" kata si cowo itu malu malu sambil garuk tengkuk. Sedangkan temen temen kampret gue malah cekikikan sambil tunjuk tunjuk gue yg ada di pojok kelas, alah temen apaan yg tega ngebiarin tmn lainnya terjebak kaya gini, iya mereka yg paksa paksa gue buat nerima nih cowo, dan berakhir kaya gini nih, katanya sih buat bantuin gue bales dendam ke si.... ah sudahlah, padahal gue gaada niatan sedikitpun buat bales dendam, ah temen kampret "I iya makasih" kata si cewe dgn sama kakunya. Tuhan kapan terbebas dari suasana awkward kaya gini malu lagi gue diliatin temen sekelas anjirr Lalu si cowo itu tiba tiba berdiri memanggil sebagian temen kampret gue yg lagi cekikikan itu "Nih buat lo lo pada, btw maksih bantuannya" sedangkan temen gue itu langsung ketawa karna melihat raut wajah gue yg jgn ditanya lagi udah seperti apa "Eh, knpa dia dikasih juga, yg lo kasi ke gue juga udah banyak bgt, masih cukup buat di bagi bagi lagi" kata gue dgn muka bingung yg pastinya aneh bgt gilaa "Ngga, itu buat kamu aja, jgn kasi siapa siapa anggap aja itu buat bikin mood kamu yg lagi kesel sama temen temen kamu hilang" dengan senyum manisnya... Sedangkan di luar sana ada cowo yg memerhatikan dari ambang pintu dengan mengambil nafas beratnya lalu ia balik lagi pergi dengan wajah yg sedikit murung tetapi langsung berganti senyuman disaat di depannya banyak murid yg berlalu lalang ------------------------------------ Jika memang mencintai sesulit ini, aku mau berusaha untuk membenci cinta tapi apa daya. Aku yg slalu mencintaimu tanpa ampun, tanpa kamu ketahui atas semua derita yg aku alami slama mencintaimu, tak segan segan aku melumpuhkan keinginanku hanya ingin untuk kamu melihatku, melihat semua kasih sayangku, berjuang dalam kobaran api karna inilah yg aku tau -april

Warning: Sebagian cerita telah dihapus demi kepentingan penerbitan "Kamu boleh mencintai orang lain dan aku nggak akan ngelarang," Oriana menggigit bibirnya. Iya atau tidak sama sekali, pikirannya bercabang. Dia pun memilih untuk hancur, sehancurnya... "Aku mau kita jadi suami-istri beneran selama sembilan bulan yang tersisa. Bukan sandiwara yang kita lakukan selama ini... setelah sembilan bulan, kamu boleh kembali padanya." Oriana tidak sanggup menyebutkan nama perempuan yang dicintai Arga. Di depannya Arga tercengang mendengar permintaan Oriana. "Untuk apa, Oriana? Kita jelas nggak saling cinta..." Oriana menggelengkan kepalanya. "Ini bukan masalah cinta," jawab Oriana penuh harga diri. "Tapi aku yang menuntut hakku sebagai istri kamu..." "Kamu yakin?" tanya Arga ragu. "Iya... setelah sembilan bulan, aku yang akan pergi dari hidup kamu. Jadi kamu nggak usah khawatir. Aku akan nepatin janjiku..." Arga dihadapkan oleh sebuah pilihan yang sulit diterima oleh akal sehatnya. Seorang Oriana Jasmeen benar-benar ingin menjadi istrinya meski itu hanya sembilan bulan. "Jadi?" "Kalau saya menolak?" Arga mencoba pilihan lain. "Kita bercerai sekarang," ucap Oriana yakin. Menjadi suami sesungguhnya untuk Oriana? Itukah yang perempuan ini inginkan.