Aku Maya. Gadis miskin dari daratan terjajah. Hidup dengan hasil keringatku. Setiap hari bertanya-tanya bagaimana aku melewati hari esok. Sampai seorang pria tua baik hati datang dan membebaskanku dari perbudakan yang sebenarnya tidak kupahami. Aku dibeli dan diberikan status bebas, kemudian dibawa untuk memulai kehidupan baru di daratan asing tempat dia tinggal. Belajar cara berbicara dan bersikap sesuai dengan kebiasaan disana. Kenyataan bahwa orang-orang menganggap aku berbeda tidak terlalu memusingkanku. Tidak hingga akhirnya aku jatuh cinta. Dan cinta adalah salah satu hal terlarang bagiku. Dari sekian banyaknya hal-hal indah yang lain.

Sejak awal aku selalu menganggap begitulah sebuah hubungan berjalan. Tak ada yang namanya membebaskan. Yang ada hanyalah mengikat dan terikat. Ayolah, aku benar, 'kan? Mana ada hubungan yang tak mengikat. Kau tidak memercayaiku? Mari dengar kisahku dan kau akan paham maksudku. ____ Buku ini adalah buku yang takkan pernah kutulis. Jadi, terima kasih sudah menuliskannya. Jika kamu, kamu, dan kamu lainnya menanggung penderitaan serupa denganku, itu berarti kamu tidak sendirian, 'kan? Karena buku ini akan menemani kesesakanmu. -Dariku, si pemilik kisah.

"Aku hamil." Lelaki itu menatap perempuan, yang sudah menjadi istrinya dua tahun belakangan, dengan pandangan tak terbaca. Di hadapannya, perempuan itu tampak tenang mencerup sebatang rokok yang ada di sela jemari lentiknya. "Kenapa masih merokok dan minum?" Lagi, perempuan itu menandaskan sisa liqueurs yang ada di gelas. "Aku ingin dia mati." Ia terlihat tidak terpengaruh. Baiklah, hanya sedikit. Yang kemudian membuatnya menautkan alis, dan bertanya, "Kenapa?" Senyum sumir terpahat di wajah sempurna milik sang istri ketika mendengar pertanyaan suaminya. Ia mendekatkan wajah mereka hingga lelaki itu dapat menghirup napasnya yang berbau asap rokok bercampur minuman keras. Ketika pandangan mereka bertemu, perempuan itu menjawab, "Karena dia anakmu." Tanpa emosi. Tanpa perasaan. Hanya tersisa luka bernanah yang bersemayam dalam hatinya. [Disarankan membaca cerita ini dengan page color black.] © dimiliki oleh MyOwnHappiness Tidak ada ruang untuk plagiarisme. Percayalah, mulutku jauh lebih salty daripada laut mati. START : 23 Juni 2020 FINISH : - Impressive Ranking: #13 in Sadstory [150820] #68 in Angst [150820] #35 in Perselingkuhan [150820] #9 in Sadstory [160820] #58 in Angst [160820] #34 in Perselingkuhan [160820] #11 in Angst [180820] #32 in Metropop [180820] #21 in Angst [250820] #80 in Baper [070920] #59 in Sedih [070920] #54 in Sedih [120920] #19 in Metropop [130920] #37 in Perselingkuhan [130920] #18 in Metropop [200920] #7 in Sadstory [230920] #5 in Sadstory [260920]

[Romance Fantasy] 15+ "Sanggupkah kau melawan semesta yang menentang kita?" Haken, ketua suku Haka berelemen api, bertemu dengan Isla, gadis dari suku Shui yang berelemen air. Legenda berkata, bencana besar akan terjadi ketika kedua suku bersatu. Hanya ada satu pilihan bagi mereka, pergi dan mencari sebuah tempat untuk mengukir kisah bersama. Dunia Kedua. Dunia asing, tapi menawarkan kesempatan. Namun, apakah mereka siap meninggalkan hidup dan orang-orang terdekat mereka demi cinta? Di Los Angeles, Alex memutuskan untuk lari dari tanggung jawabnya sebagai penerus keluarga untuk mengejar cita-cita menjadi pelukis. Namun, dia dihadapkan pada sebuah dilema, haruskah ia tetap mengejar mimpi dan melihat kehancuran keluarganya, atau pulang? Ketika dua dunia terhubung lewat benang mimpi, membuat jembatan bagi cinta yang tidak bisa mekar dan cita-cita yang diperjuangkan untuk bertemu dalam petualangan yang bukan hanya mempertaruhkan jalan hidup mereka, tapi juga keluarga dan dunia masing-masing. ********

Fully dedicated to @NPC2301 "Sebelum perasaan ini menjadi dingin, setidaknya aku ingin memberitahumu banyak hal." *** Cindyana H Batch 1: 1st Aug 2018 - 30th Aug 2018 Batch 2: 1st Nov 2019 - 30th Nov 2019 Batch 3: - Batch 4: 1st Feb 2021 - 28th Feb 2021 Batch 5: 1st Feb 2022 - 28th Feb 2022