Aku, Shania June. Seorang anak magang yang tengah menjalankan sebuah tugas mengerikan yang tidak pernah terbayangkan olehku. "Bagaimana Sha? Sanggup?" Lelaki dengan wajah timur itu tengah tersenyum mengejek, berdiri dengan memasukkan tangan ke saku celana. Ia mengangkat tangan, melihat jam mahal yang tengah melingkar dipergelangan tangan. "1 jam lagi. Semua harus sudah selesai." Aku ternganga, memandang tumpukan berkas yang menggunung di depan mata. Lalu menelungkupkan wajah pada lipatan tangan. "Sialan Ray!" Rayena Mahendra, seorang pria manis dengan paras sempurna. Berotak encer plus lancar serta disukai semua orang. Tidak ada cacat pada dirinya, hanya satu; tak tersentuh. Pria itu manis dan kejam diwaktu bersamaan. Kadang membuat terkagum, serta membuat mulut ingin menyumpah serapah. Padahal dia tidak salah apa-apa, hanya saja; mengapa hati terus saja menjerit meminta belas kasihnya? Di tulis pertama kali pada Kamis, 14 Mei 2020. Sebagian besar cerita terinspirasi dari kisah nyata, jika ada kesamaan kejadian atau penokohan. Mohon hubungi saya guna meningkatkan kualitas tulisan saya. Ditulis untuk mengenang seseorang yang pernah jadi bagian bagaimana saya merajut masa depan. Terimakasih telah mampir🖤