riza_amar
Suara pijakan kaki membuyarkan heningnya gelap malam. Malam dimana akan terjadi hal besar bagi seorang Dina larasati.
Angin malam berhembus kencang menembus jiwa raganya. Tercium jelas aroma melati bercampur kemenyan yang begitu menusuk indera penciumannya. Dingin? Ya, Entah mengapa malam ini begitu dingin.Tampak jelas langit malam yang gelap tak bersinar bulan. Padahal tadi siang, sang surya tersenyum dengan cerahnya.
"Cepatlah nak!, jangan melamun!"
"Eh iya, Kek. Emm... maaf, Kek, ngomong ngomong kita mau kemana ya, Kek?"
"Sebentar lagi nak Dina juga akan tau, Persiapkan saja jiwa ragamu nak, sebentar lagi kita sampai!"