Aku mulai tersenyum. Aku mulai tertawa. Aku mengerti dunia ini gila. Sabar? Aku sudah sangat sabar. Tabah? Aku lebih dari sekedar tabah. Lantas, mengapa aku masih merasa dunia memutarbalikkan keadaanku? Mereka bilang itu hanya gosip, hanya rumor, hanya pandangan orang. Kenyataan memang pahit. Lebih pahit dari obat. Dan kini teman-temanku mulai meninggalkanku sendirian... ... lagi. "Jimin-ah, gantikan aku. Jaga mereka baik-baik ...." Sequel to [Off The Limits]. Belom baca? Baca dulu gih, nanti nggak ngerti ._. Cover by: @bynbaey12 Started: 20160125 Completed: 20170423 #Wattys2016

Jangan mencoba untuk mendekatiku. Bila aku mulai tertarik padamu, bencanalah bagimu. Karena ketika aku memerah, aku bukanlah lagi sosok yang kau kenal. Tapi kenapa? Setelah kau mengetahui semuanya, kau tak kunjung menjauh. [Terinspirasi dari Harry Potter, Twilight, Vampire Academy]

Hidup Jungkook berubah 360° semenjak kecelakaan yang menimpanya. Dan tentunya juga karena kedatangan makhluk tersebut. - Holla! this is my first ff~ ^^ Hope you all like it :D - Happy reading ✌

Seperti biasa di pagi hari anak-anak datang memasuki lingkungan sekolah. Niat mereka untuk menimba ilmu, namun ada juga yang berniat lain seperti bertemu dengan teman atau hanya sekedar bermain. Segelintir dari mereka, yaitu tiga lelaki tampan yang masih duduk di kelas 11 bernama Jimin, Jin dan Jungkook. Pada hari itu mereka harus pulang terlambat karena Jin yang harus mengerjakan tugas spesial di perpustakaan. Ketika berniat pulang, tidak biasanya bel berbunyi di waktu malam. Seharusnya bel terakhir adalah ketika waktu pulang beberapa jam lalu. Lebih anehnya lagi itu mengiringi setiap langkah yang mereka ambil. Ada apa gerangan dengan bunyi bel tersebut? *CERITA MENGANDUNG KEKERASAN. MOHON UNTUK TIDAK DITIRU.

Boy-group ini baru saja menuai kesuksesan mereka, dan mereka berpindah ke sebuah rumah yang dibelikan oleh pihak manajemen mereka. Rumah itu besar, megah, dan mewah sekali. Rasanya tidak bisa dipercaya kalau rumah itu bisa dibeli dengan harga yang sangat murah. Namun, ada satu hal yang perlu mereka pelajari. Pintu kamar ke-8 di rumah tersebut tidak boleh dibuka. Mengapa demikian?

[ON EDITING] Lebih mudah menyerah untuk hidup daripada memperjuangkan makna hidup. Lebih singkat prosesnya untuk mengakhiri hidup daripada membangun hidup yang bermanfaat. Untuk hidup dan berguna bagi orang lain pun juga lebih menantang daripada bertindak egois dan mengincar kematian. Aku dan dia adalah sesama manusia, dengan pergumulan mental yang sedikit berbeda.