WiwinAswinah's Reading List
3 stories
HUJAN | END by Shineeminka
Shineeminka
  • WpView
    Reads 6,409,375
  • WpVote
    Votes 540,499
  • WpPart
    Parts 41
Tanpa mempedulikan air hujan yang mulai membasahi tubuhnya, Arlita berjalan ke arah Revan. Dia berdiri tepat di depan Revan. Kepalanya menunduk dalam, "Maafin aku, Van. Maafin aku kalau aku pernah bikin kamu sakit hati." "Aku cinta kamu, Arlita." Tubuh Arlita otomatis mundur beberapa langkah. Matanya mengerjap bingung. Apa yang barusan dia dengar? Revan mencintainya? Dia mengatakan kata maaf, namun kenapa Revan malah membalasnya dengan kata cinta?
Jumat Bersamamu [TELAH TERBIT] by nnsdhea
nnsdhea
  • WpView
    Reads 264,468
  • WpVote
    Votes 16,208
  • WpPart
    Parts 26
Pesan langsung via shopee Jaksa Media🌸 Jumat. Tepat dihari itu Arum menemukan sosok lelaki yang mengetarkan hati dan jiwanya. Dia berhasil meluluhlantahkan hati Arum dalam sekejap. Fitrah suci yang disebut cinta itu hinggap dihati Arum. Senyuman bersampul lesung pipi itu semanis madu. Lantunan Al-Kahfinya berhasil membuat jatntung berdegub kencang. Sikap tak pedulinya bagaikan rollercoaster yang begitu menantang untuk ditaklukan. Apakah dia hanya sekedar singgah atau menetap? Jika Khadijah mampu menyampaikan pesan cinta pada Rasulullah dan Fatimah mampu menjaga kesucian cintanya untuk Ali maka Arum hanya mampu bungkam dengan apa yang ia rasa. Namamu terselip indah dalam setiap doaku, adakah namaku dalam doamu? Kebohongan, penghianatan, dan air mata menjadi saksi bisu perjuangan Arum. Jika dia tak bisa menjadi milik Arum seutuhnya maka tidak dengan yang lainnya. Siapa sebenarnya Arum? Akankah kisahnya seindah cerita putri di negeri donggeng? Atau semua hanya angan dan khayalan belaka. Ini akan menjadi cerita yang mengugah semua hati.
Cinta dalam Hijrah #FJSTheWWG by ukhti_ifa
ukhti_ifa
  • WpView
    Reads 315,820
  • WpVote
    Votes 22,549
  • WpPart
    Parts 42
1#hijrahcinta "Ta-tapi, kenapa ka Azam memilih saya untuk dijadikan pendamping?" "Bukannya kakak tau, dulu sikapku pada kakak seperti apa?" lanjut Syifa. Azam terdiam sekejap. "Tapi itu dulu kan?" tanyanya singkat. "Dan masa laluku sangatlah buruk. Aku tak pantas untuk kakak. Kakak itu agamanya sangat baik, sedangkan aku?" "Tapi kamu tidak hidup di masa lalu lagi. Kamu akan hidup di masa depan. Dan aku yakin kamu pasti menjadi wanita yang lebih baik." Azam berkata dengan nada santai. "Aku tak pantas untuk kakak," Syifa menundukkan kepalanya. "Kenapa?" "Aku ingin memperbaiki diri dulu." "Aku yang akan membimbingmu." "Lelaki yang baik, untuk perempuan yang baik, pun sebaliknya. Kakak baik tapi aku tidak." "Berhenti merendahkan dirimu. Kamu memang belum baik sepenuhnya, tapi kamu sedang berusaha menjadi baik, kan? Aku akan membimbing mu." "Tapi kak..." "Apa ini tanda kamu menolak lamaranku?" "Tidak begitu..." "Semua terserah padamu. Aku akan menunggu jawabannya."