Renita. Gadis Jakarta yang hobinya berbelanja dan nongkrong bersama teman-teman gengnya. Usianya masih 18 tahun tetapi paras dan gayanya bisa memikat siapapun lelaki yang melihatnya. Ia dilahirkan dari Orangtua yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan guru SMA. Berbeda dengannya, Kakak laki-lakinya, Rio, adalah anak yang cerdas. Ia kuliah di sebuah Universitas ternama di Indonesia dengan jurusan Teknik Sipil dan masuk dengan beasiswa prestasi. Ada juga adik perempuannya, Alin, yang masih sekolah di bangku SMP namun kegemarannya dan hobinya sebagai seorang pemain piano handal membuat ia berprestasi di bidang musik. Tak hanya itu, ia juga hebat dalam menyanyi khususnya lagu jazz. Renita merasa tidak memiliki bakat atau kelebihan apapun seperti Kakak dan Adiknya. Dia hanya selalu menjadi bahan omelan Orangtuanya karena sifatnya yang boros, cuek dan sedikit angkuh. Meskipun begitu nilai disekolahnya tetap membanggakan. Jakarta membuat Renita semakin gelap pergaulannya dengan teman-temannya. Belum lagi pacarnya yang bertato membuat Orangtua Renita semakin panik. Hingga akhirnya di penghujung SMA pada saat libur panjang, Mama dan Papa Renita mengirimnya untuk tinggal sementara dengan adik Papanya yang berprofesi sebagai TNI AD dengan pangkat Kapten dan tinggal di asrama Tentara di daerah yang cukup jauh dari kota. Semua itu dilakukan agar Renita bisa berubah sebelum masuk Universitas. Kehidupan asrama membuat Renita sedikit kesal. Namun keberadaannya disana memikat hati para Tentara yang masih bujang. Belum lagi ia bertemu dengan seorang Letda yang nampak menaruh hati karena tingkah lucunya. Tapi Renita juga merasakan bahwa ia menaruh hati pada seorang Prada yang baru saja masuk batalyon disana. Akankah Renita yang boros, cuek dan angkuh bisa berubah menjadi wanita yang mandiri dan ramah? Akankah Renita jatuh hati pada salah satu Tentara disana? Cinta Si Gadis Jakarta. ___________________________________________________________

Naysila Azhari Ibunya meninggal dengan cara meledakkan bom. Di saat yang bersamaan, orang yang dia sukai ternyata tidak pernah tulus padanya. Pria itu mendekatinya untuk tujuan lain dan hubungan mereka menjadi hambar setelah kebenaran itu terungkap. Tanpa disangka, datanglah orang lain yang selalu mendukungnya dan bersedia melakukan apapun untuknya. Kemudian, Naysila pun membuat keputusan besar: menikah dengan pria itu. "Naysila, aku sangat menginginkanmu." Samudra mengatakan itu dengan nada penuh harapan, juga frustasi. Hati wanita, menurutnya, seperti ombak yang datang tiba-tiba dan menggulung yang dilewatinya, tapi ternyata tidak mampu merenggut pasir dari pantai. Naysila seolah-olah ada untuknya, tapi ketika dia berjalan dua langkah untuk memeluk, wanita itu justru mengambil sepuluh langkah mundur, menghindarinya. "Nay, boleh aku memilikimu?" "Hatiku atau tubuhku?" "Keduanya." Perihal hati, tidak ada yang pernah tahu. Seorang bijak pernah berkata, "kamu bisa berencana menikahi siapapun, tapi tidak akan bisa merencanakan hatimu untuk siapa." Susan Arisanti ©2018

Dan jika itu artinya aku akan memasuki masa lalu mu yang kelam. Maka izin kan aku menjadi pundak mu. Dan izinkan aku menjadi semua jawaban pertanyaan mu. *** Syam seorang detective senior mulai tertarik dengan Niken, gadis pintar berwibawa dengan gelar dokter dan psikolog ini benar benar memukau Syam. Tapi siapa sangka untuk mendapat kan perhatian wanita ini jauh lebih sulit dibanding memecahkan satu kasus. Di tambah lagi wanita ini memiliki masa lalu yang sangat kelam tentang polisi membuat nya menjadi semakin enggan berteman dengan polisi. Tapi keadaan menegangkan membuat mereka harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini. Niken yang memiliki rasa trauma tentang kepolisian harus merendahkan rasa benci itu untuk dapat menyelamat kan kakak nya. Kisah seru dan romantis pun berlangsung. Dimulai dari Syam yang menyatakan perasaan nya dengan hal yang tidak biasa. Dan sisi romantis yang anti meanstrem... Lalu bagaimana dengan Niken? Akan kah ia takluk? Apakah mereka bisa menyelesaikan kasus ini?

𝚉𝚞𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊𝚒 𝚉𝚊𝚑𝚏𝚒𝚢𝚢𝚊𝚗, 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚕𝚎𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚒𝚝𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚉𝚞𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚝𝚎𝚖𝚊𝚗. 𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚙𝚞𝚗 𝚉𝚞𝚛𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐. 𝚂𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊, 𝚒𝚊 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚌𝚊𝚋𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚐𝚞𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚝𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚜𝚞𝚋𝚞𝚛. 𝚃𝚎𝚙𝚊𝚝 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞, 𝚔𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚊𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚎𝚖𝚋𝚞𝚜. 𝙻𝚎𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚉𝚞𝚛𝚊 𝚞𝚌𝚊𝚙 𝚗𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚍𝚘𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚊 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚞𝚜𝚒. 𝚉𝚞𝚛𝚊 𝚙𝚞𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚋𝚞𝚛 𝚒𝚖𝚙𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖-𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖. 𝙳𝚒𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚒𝚜𝚝𝚒𝚠𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚙𝚎𝚛𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚒𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚑 𝚖𝚞𝚍𝚊 𝚒𝚝𝚞. 𝙿𝚞𝚗𝚌𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊, 𝚉𝚞𝚛𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚕𝚊𝚓𝚊𝚛 𝚑𝚒𝚓𝚛𝚊𝚑 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚙𝚊𝚜 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚑𝚒𝚓𝚊𝚋𝚗𝚢𝚊.

April, seorang staf di sebuah kantor konsultan di bidang konstruksi, harus menahan sabar setiap kali para petinggi di kantor menanyakan satu pertanyaan yang paling dia benci di dunia. "Progressnya berapa persen?" Kalau melebihi progress rencana sih syukur Alhamdulillah. April akan menyebutkan angka tersebut dengan senyum semanis madu. Yang membuat kepalanya pusing adalah jika progress mundur dan Dewangga, sang manajer teknik di kantornya, akan mempertanyakan penyebab kemunduran itu pada APRIL, bukan pada team leader atau pengawas lapangan. Tidak masuk akal, tapi tentu saja, April harus tetap menjawabnya.