history
9 stories
Madilog - Tan Malaka (1943) by GeraniumNegra
GeraniumNegra
  • WpView
    Reads 83,470
  • WpVote
    Votes 1,555
  • WpPart
    Parts 12
Ditulis di Rajawati dekat pabrik sepatu Kalibata, Cililitan, Jakarta. Di sini saya berdiam dari 15 Juli 1942 sampai pertengahan tahun 1943. Mempelajari keadaan kota dan kampung Indonesia yang lebih dari 20 tahun ditinggalkan. Pengantar Penulis pada halaman awal Madilog.
Tembakan Lelaki Borneo by Alkaton
Alkaton
  • WpView
    Reads 153
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 1
Pertempuran Surabaya 10 November 1945 adalah pertempuran terbesar pertama yang pecah di bumi pertiwi sejak proklamasi dikumandangkan. Perang ini bukan hanya melibatkan pemuda Surabaya (Arek Suroboyo), tapi juga pemuda-pemuda asal daerah lain yang rela berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan. Inilah sepotong kisah unik seorang pemuda asal Borneo (Kalimantan) di tengah gejolak Surabaya 10 November 1945.
Telik Sandi Sang Pangeran by Alkaton
Alkaton
  • WpView
    Reads 397
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 1
Prolog: Tahun 1825 - 1830 berkobar perang di Jawa Tengah. Sebuah pertempuran besar yang dikenal sejarah dengan sebutan 'Perang Jawa'. Perang ini adalah sebuah perlawanan seorang bangsawan pribumi Keraton Ngayogyakarta bergelar Pangeran Diponegoro terhadap kekuatan pemerintahan kolonial Belanda. Perang ini disebut-sebut merupakan salah satu perang yang menggunakan strategi perang modern pada masanya. Tidak sekedar melibatkan ribuan pasukan dan senjata, perang ini juga dikabarkan melibatkan ratusan mata-mata dari kedua belah pihak. Inilah kisah mata-mata sang pangeran. Kisah tentang intrik dan pengkhianatan dalam perjuangan.
Oneshoot: Jas Merah by NPC2301
NPC2301
  • WpView
    Reads 1,830
  • WpVote
    Votes 67
  • WpPart
    Parts 2
Tema kali ini: Aku adalah pejuang Peserta dituntut untuk menceritakan sebuah kisah dari sudut pandang pejuang kemerdekaan. Genre umumnya adalah historikal, sehingga peserta akan mencoba untuk menghidupkan kembali atau bahkan mencari celah konfontirasi sejarah tanpa mengubah inti dari cerita yang sebenarnya. @BananaSplit : Lenyap (Action) @iiaditia : Pristiwa Berdarah (General Fiction) @martabakmal : Bumi Antasari (Historikal)
Soe Hok Gie by AAProjectiMoy
AAProjectiMoy
  • WpView
    Reads 2,076
  • WpVote
    Votes 41
  • WpPart
    Parts 1
Soe Hok Gie Sosoknya sangat terkenal karena tulisannya yang sangat kritis terhadap pemerintah orde lama dan orde baru meskipun ia meninggal dalam usia muda namanya sangat dikenal dikalangan para aktivis karena tulisan-tulisan dan pemikirannya yang sangat fenomenal. Soe Hok Gie adalah Orang keturunan China yang lahir pada 17 Desember 1942. Seorang putra dari pasangan Soe Lie Pit seorang novelis dengan Nio Hoe An. Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, Soe Hok Gie merupakan adik dari Soe Hok Djie yang juga dikenal dengan nama Arief Budiman. Sejak masih sekolah, Soe Hok Gie dan Soe Hok Djin sudah sering mengunjungi perpustakaan umum dan beberapa taman bacaan di pinggir-pinggir jalan di Jakarta.
(1926) Aksi Massa - Tan Malaka by GeraniumNegra
GeraniumNegra
  • WpView
    Reads 33,494
  • WpVote
    Votes 621
  • WpPart
    Parts 14
Bangsa Indonesia yang sejati dari dulu sampai sekarang masih tetap menjadi budak belian yang penurut, bulan-bulanan dari perampok-perampok bangsa asing. Bangsa Indonesia yang sejati belum mempunyai riwayat sendiri selain perbudakan. Hanya aksi massa yang bisa membebaskannya... Ditulis oleh Tan Malaka pada tahun 1926 di Singapura. Sumber: Diambil dari buku "Aksi Massa" terbitan Teplok Press, 2000. Diambil dari Marxist.org Diunggah kesini untuk tujuan pendidikan.
(1948) Gerilya, Politik, Ekonomi (Gerpolek) - Tan Malaka by GeraniumNegra
GeraniumNegra
  • WpView
    Reads 13,643
  • WpVote
    Votes 280
  • WpPart
    Parts 7
Military strategy for combating Dutch colonialism in Indonesia.
Che Guevara dan Revolusi Kuba (Oleh Mike Gonzalez) by schoremdaily
schoremdaily
  • WpView
    Reads 713
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 2
Che dilahirkan secara prematur di Rosario pada 14 Juni 1928. Sang ayah kemudian memberi nama yang sama dengan dirinya, Ernesto Guevara. Nenek moyang Che dari garis ayah adalah Juan Antonio Guevara. Sedangkan ayahnya adalah keturunan Vieroy Liniers, bangsawan Argentina awal yang berperang melawan diktator Juan Manuel Ramos, tapi gagal dan melarikan diri di pengasingan sekitar tahun 1850 dan berakhir di California. Pada bulan Maret 1953, Che berhasil menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan gelar Medical Doctor-nya. Tapi, tidak seperti layaknya dokter, Che sama sekali tidak membuka praktik atau pun bekerja di rumah sakit. Che justru pergi dan melakukan perjalanan kembali seperti pernah dilakukan sebelumnya. Perjalanan inilah yang di kemudian hari mempertemukan Che dengan Fidel Castro. Tepatnya, pada musim panas 1955 di Meksiko, saat Fidel masih dalam pengasingan. Keterlibatan Che dalam revolusi Kuba dimulai. Che menjadi dokter, meski sejak semula menolak dan menganggap dirinya sebagai pejuang. Memang dalam perjalanan selanjutnya keterlibatan Che bukan hanya sebatas mengobati dan merawat prajurit Castro yang terluka, tapi juga memanggul dan memberondongkan peluru ke pasukan musuh. Peran Che yang demikian ini telah membawanya ke karier militer pasukan Castro dengan cepat. Setelah tiga tahun bergabung, Che sudah menjadi comandante (mayor, pangkat tertinggi dalam pasukan itu). Sampai kemudian Che memberikan kemenangan terhormat bagi rakyat Kuba pada 4 Januari 1959. Che selanjutnya bukan lagi sebagai warga Argentina, tapi jadi warga negara Kuba yang disahkan oleh Dewan Menteri Kuba pada 9 Januari 1959, dan sekaligus menjadikan "Che" yang dalam bahasa Argentina berarti "Bung" atau "Kawan Baik" sebagai nama depannya. Simak kisah lanjutannya dalam buku ini.