"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seorang gadis yang mengambil bidang kedokteran dan memiliki pacar bernama Jennie Kim yang akan menjadi pengacara. Mereka sangat jatuh cinta satu sama lain sejak mereka menginjakkan kaki di bangku kuliah. Orang bilang, Semua orang tahu bagaimana mencintai tapi hanya sedikit orang yang tahu bagaimana tetap mencintai satu orang untuk selamanya. Tapi saat keduanya mengambil jalan mereka bersama, saat mereka menjadi dewasa dan berpikir bahwa semuanya akan lebih mudah dan akan saling memahami saat masa sulit datang. , salah satu dari mereka tiba-tiba berhenti mencintai. Saat dia melihat matanya, Dia tidak bisa melihatnya sebagai masa depannya, sebagai seseorang yang dia butuhkan ketika dia kesakitan, seseorang yang dia pikir akan membawanya ke tempat suci, seseorang yang tak bisa lagi dipanggilnya sebagai "Milikku" Apa yang akan terjadi jika gadis yang menjadi sumber kekuatan mu meninggalkan mu saat kau sangat membutuhkannya? Apakah kau akan membawanya kembali atau melepaskannya dan memulai perjalanan baru tanpa dia? Cerita ini milik penulis aslinya @ManduLimario, aku hanya menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia

"Gue gak tau lagi harus ngajarin lo kayak gimana. Gue capek tau gak. Lo itu begonya udah akut," kata Ali sambil mengacak rambutnya frustasi. PLAKKKK! satu tamparan keras tepat bersarang di pipinya yang membuat dia meringis. "Lo gak berhak ngejudge gue kayak gitu. Gue gak pernah mohon-mohon ke lo buat ngajarin gue," suara itu terdengar bergetar. Prilly berusaha menahan tangisnya agar tak pecah. laki-laki di hadapannya ini benar-benar membuat kesabarannya habis. Andai saja ia tahu apa yang sebenarnya terjadi, pasti dia akan berfikir beribu kali untuk mengucapkan kata-kata itu kepadanya. Namun untuk apa Prilly menjelaskan. si jenius ini tidak akan perduli.