[COMPLETED, 18 Juni 2017] Dia tahu dia harus pergi. Dia tahu ini tidak benar. Dan dia tahu ketidakpastian itu memerangkap, Seperti hidup di dalam lingkaran tak kasat mata yang tahu dimana letak pintu keluar itu berada, namun tidak tahu apakah harus tetap tinggal atau melangkah keluar melalui pintu itu. Namun ironi nya, si pria dan ketidaktahuannya membuat si perempuan berpura-pura bodoh, lalu memilih untuk menetap. [Since this story is not private anymore I hope people who read this can give their feedback towards the story. Thank you and I Hope you enjoy this story -Megawts]

[COMPLETED, 29 September 2018] Seperti layaknya plester, dia hadir menutup luka. Seperti layaknya masker, dia menutup lajur virus yang datang. Dan selayaknya antibiotik, ia mampu menguatkan pertahanan tubuh. Dia tidak sempurna bahkan cenderung pahit, tapi dia bagaikan obat yang dengan segala kepahitannya mampu membuat lupa akan adanya sakit. He knew it sounds cheesy, but yeah he had to admit it that she is indeed his ultimate medicine. [Since this story is not private anymore I hope people who read this can give their feedback towards the story. Thank you and I Hope you enjoy this story -Megawts]

[Completed, 14 October 2018] Motto di hidupnya adalah live to the fullest with fun! Dia tidak pernah memikirkan orang lain karena baginya kebahagiaannya lah yang paling penting. Lalu seseorang itu datang bersama bayangnya, dan dia pun jadi memikirkan ulang tentang motto hidupnya juga tentang kebahagian siapa yang paling penting baginya kini. [Since this story is not private anymore I hope people who read this can give their feedback towards the story. Thank you and I Hope you enjoy this story -Megawts]

Dunia fangirl membuat dia tidak lagi bisa membedakan apakah sosok itu nyata atau hanya khayalnya. Tetapi mengejarnya membuat ia tak lagi peduli akan batas garis nyata dan angan. Bahkan hingga ia menjadi buta akan sekelilingnya.