maulanategar16
- Reads 542
- Votes 137
- Parts 8
"Maaf dan Terimakasih"
Dua ungkapan paling halus dan tulus yang sering kita dengar. Namun, apakah benar keduanya diucapkan dengan tulus? Ataukah mungkin, kedua ungkapan itu hanyalah sebuah kedustaan dengan cara yang halus?
Tapi bagiku kedua ungakapan tersebut adalah sebuah bom waktu yang selalu berhasil meledak hingga meluluhlantakan semua yang telah kubangun. Keduanya selalu berhasil menjadi bumerang bagiku hingga menciptakan deja vu yang jadi kenyataan.
Dan ya, disinilah kita sekarang. Terdiam menyaksikan suratan demi suratan berlalu, hingga menyisakan kita pada dua pilihan. Apakah harus berhenti dan berserah ataukah lanjut melangkah walau lelah. Namun, bagaimanapun pilihannya, memilih adalah pilihan tersulit bagiku.
#6 dalam Firza (Mei 2020)