[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Maafkan aku, bahkan hingga kau menutup mata, aku tak pernah bisa membahagiakanmu❞ ㅡLee Jeno ©tx421cph 200227 #1 in tragedy

[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Untukmu, Na Jaemin. Laki-laki tak sempurna Sang pengagum hujan dan sajak❞ ©tx421cph

Selama tujuh belas tahun, Harry Potter dan seluruh dunia sihir percaya hanya dialah sang penerus terakhir keluarga Potter. Namun tanpa disangka-sangka, seorang anak muncul dengan nama belakang yang sama. Harry pun tak tinggal diam saat mendengar itu, terbesit sebuah rencana dalam pikirannya untuk memecahkan semua teka-teki itu.

[COMPLETED] Setelah perang usai, Kementrian membuat peraturan baru. Dimana setiap sekolah sihir harus mengirim beberapa anak didiknya untuk belajar sementara di Sekolah Muggle. Begitupun dengan Hogwarts. Nah, bagaimana kelanjutan cerita mereka di dunia Muggle? Apa saja yang menjadi masalah Hermione dan Draco selaku Ketua murid, di dunia Muggle tersebut? Cover by: @whiteboardcc

[COMPLETED] Tahun ke enam di sekolah sihir Hogwarts sangat mencekam. Teror dari para death eaters tidak kunjung berhenti. Kepedihan,ketakutan harus dilalui. Begitupun yang dialami draco malfoy. Hidupnya tak lagi sama. Ia merasa dia dilahirkan hanya untuk menjadi peri rumahnya kau-tahu-siapa. Namun saat kegelapan menghampirinya, ada sepasang tangan yang terulur untuk membantunya keluar. Yang ia ketahui tangan itu milik mudblood bodoh yang sering dihinanya. Hermione granger. Apa draco akan menerima uluran tangan itu? Dan keluar dari kegelapan? Apa yang terjadi jika masalahnya bertambah karna perasaannya yang semakin meluap? Apa gerangan perasaan itu? Cover : by pinterest

[ROMANCE/FLUFF] Buku-buku itu bagaikan peta ke ranah fantasi bagi seorang Draco Malfoy. Sebagai tempat asing, tempat seorang gadis cantik, Hermione Granger, mungkin tinggal di dalamnya. "Tolong buatlah aku tersenyum. Kau mau menolongku, Granger? Supaya aku bisa bebas dari neraka, jadilah keluarga baruku." ──❧───❧─────۝❦۝─────❧───❧── Harry Potter © J. K. Rowling Love is Like a Book, Baby! © MsLoonyanna (Ms. Loony Lovegood) All rights reserved [Oneshot DraMione, DM x HG] 🚫 Don't ever copy this story as yours. Please, stop plagiarism 🚫 ──❧───❧─────۝❦۝─────❧───❧── Re-post (and re-written) from my ffn account. First published on FFn: 5 Juni, 2013 First published on WP: 20 Desember, 2017

"Mau kan Yo, kamu nikah sama aku?? Aku sayang kamu banget!! Maaf kalau pernikahan ini terjadi terlalu cepat.." "Nggak apa-apa, dengan begini aku bisa lebih cepet hidup sama kamu Yank, aku juga sayang kamu banget.." jawab Yowie. "Nggak apa-apa kan kalau nanti aku masih nggak ngerti gimana jadi suami yang baik?? Aku kan masih kecil Yank.. tapi pasti aku bakalan belajar kok" Kata Aldrin sambil membelai rambut panjang Yowie. Matahari mulai meredup saat itu, meninggalkan siluet sepasang kekasih di halaman rumah Yowie. "Nggak apa-apa lagi Ay, aku juga pasti belum ngerti cara jadi istri yang baik. Mm... kita anggap aja kita masih pacaran, gimana Yank??" Saran Yowie tersenyum manis, Aldrin melepas tangan Yowie. Berpikir sejenak dengan serius, ditatapnya Yowie dari atas ke bawah dan balik lagi ke atas. "Aku juga berpikir kayak gitu sih Yank, nggak usah sok-sok jadi suami istri aja, kita tetep pacaran aja yah.. kamu tetep jadi pacar Aldrino Rananda, aku tetep jadi pacarnya Annala Yowie.." "Setuju Yank..." pembicaraan itu ditutup dengan satu kecupan manis di kening Yowie. Menikah krn kehamilan Yowie di usia yang masih sangat muda, Aldrin dan Yowie berusaha mengarungi rumah tangga dengan ego dan sifat childish masing-masing. Sampai sesuatu terjadi dan menguji cinta mereka..

Cerita Harry Potter dari sudut pandang Ginny ------------------------------ "Ini hanya sebuah kisah cinta lain tentang sebuah penantian dan pengharapan." Menunggu itu sangat membosankan bukan?? Namun entah kenapa menunggunya bertahun-tahun tak pernah membosankan bagiku. Bahkan saat ia tak pernah menyadari kehadiranku, aku masih menunggunya. Bahkan saat ia hanya menganggapku adik temannya, aku masih menunggunya. Dan bahkan, saat ia sudah menyukai orang lain, aku masih tetap menunggunya. Sederhana saja, aku mencintainya. Sampai kapanpun aku tak pernah bisa berhenti mengharapkannya, aku akan terus menunggu hingga ia menyadari keberadaanku.