ranelinez
Jackson mengambil dua buah jepit lidi berwarna hitam dari tas sekolah. Benda yang sering digunakan para gadis untuk menjepit poni itu, kini dia bengkokan salah satunya hingga membentuk sudut siku-siku. Mengambil napas sambil berlutut di depan gagang pintu, dia siap untuk menuntut pembalasan.
Pasti, tangan kiri Jackson memasukkan jepit yang tadi dibengkokan ke lubang kunci. Lalu, tangan kanannya bergerak cepat memasukkan jepit yang tersisa guna mengangkat tuas kunci. Dia tersenyum saat bunyi klik terdengar samar, lantas berdiri, dan menarik gagang pintu.
"Noah, aku melakukan ini untukmu. Mereka akan merasakan sakit yang lebih parah dari yang mereka lakukan padamu. Aku berjanji, Noah." Jackson membalikkan tubuh untuk menatap tempat tidurnya. Hatinya kembali terikat kemarahan. Noah sudah tidak ada. Sahabatnya sudah pergi.
Jackson kembali menatap ke depan, ke ruang tengah lantai dua yang hanya diterangi lampu dari meja di pojok ruangan. Hanya butuh beberapa langkah untuk memulai aksinya. Namun, dia akan ke lantai bawah terlebih dahulu. Mengambil sesuatu dari dapur yang akan dia gunakan sebagai senjata.
Terima kasih untuk @indiviedu yang sudah membuatkan cover. Terima kasih banyak 😘😘😘.