LatvinaYanfa's Reading List
5 stories
Cool Senior [SUDAH TERBIT] by ArianaHermawaty
ArianaHermawaty
  • WpView
    Reads 15,504,307
  • WpVote
    Votes 991,406
  • WpPart
    Parts 72
Banyak yang mengatakan, Galaksi itu adalah sosok yang teramat sulit untuk didekati, apalagi untuk digapai. Bahkan jika ingin bertatap mata saja rasanya sangat mustahil untuk terjadi. Namun bagi Agatha, Galaksi itu adalah sosok yang teramat hangat akan dirinya. Memperhatikannya lebih dari yang kedua orang tuanya lakukan. Agatha tidak pernah membayangkan sebelumnya akan jatuh hati pada sosok Kakak kelasnya sendiri begitu berhasil menjadi salah satu bagian dari SMA Harapan Jaya. Terlebih pada Galaksi, yang notabenya murid laki-laki incaran para kaum hawa. Jatuh cinta memang hal yang menyenangkan, membuat jantung berdetak kencang begitu sosoknya berada di dekatmu. Namun msnyiapkan diri atas sebuah kehilangan akan teramat sulit untuk dilakukan, ketika ia memutuskan untuk pergi dan melepaskanmu atas suatu alasan yang tidak pasti. Ketika hal itu terjadi, hanya ada dua pilihan yang bisa diambil. Tetap bertahan pada perasaan yang masih menetap di dalam hati atau melepaskan dan membuat kehidupanmu terasa tidak berarti.
ALTERO (Completed) by laju19
laju19
  • WpView
    Reads 9,751,644
  • WpVote
    Votes 583,249
  • WpPart
    Parts 53
Best cover @prlstuvwxyz. Ini cerita lama rasa baru, alurnya sama tapi ada bedanya. Baca berita noh untuk tahu kelengkapannya. "Woi!" Nanda berusaha mengejar langkah lebar cowok tinggi yang sudah jauh melangkah di hadapannya. Tidak ada tanda-tanda cowok itu akan berhenti. Kalau tidak salah lihat, cowok itu malah semakin melebarkan langkah kaki panjangnya. "Ceilah, gue dikacangin?" Cewek itu berhenti berusaha mensejajarkan langkah. Bercuma, kakinya kalah panjang dengan cowok tinggi itu. "Terus aja gitu. Gue tinggal, nih!" Ancaman tidak bermutu macam apa itu? Jangan munafik, mereka memang kadang terlihat tidak cocok di kepalanya. Bara yang memang berkaki panjang, melangkah dengan lebar, mencekal lengan gadisnya agar kembali menghadapnyanya. "Lo!" Naik satu oktaf nada suaranya, tetapi ketika dilihat Nanda berjengkit terkejut, ia melanjutkan, "kenapa harus berubah?" "Apaan, sih?" Nanda jelas bingung. "Ngapain ngerubah penampilan lo?" ucap Bara. Nanda menatap tubuhnya, dari kaki hinggga dada. "Kenapa? Gue aneh, ya?" ucapnya melirih, rautnya menyendu, helaan napas panjang ia ambil untuk bukti. Ia tidak mau Aldebara Geriel malu punya pasangan yang nggak cantik atau menarik sama sekali seperti Ananda Gabby Fredella. Ia juga tidak mau menjadi pasangan yang harus disembunyikan seperti sebelumnya karena mungkin dianggap memalukan. "Itu masalahnya." Cowok tinggi dengan wajah rupawan itu menangkup wajah Nanda. Namun, Nanda yang sudah berkecil hati tetap menundukkan pandangan. "Lo nggak aneh sama sekali ...," ucapnya menggantung, mengusap pipi hingga bawah mata Nanda, menarik cewek itu untuk menatapnya, sekarang dengan bibir mengerucut. "Malah, cantik banget. Gue nggak suka orang nontonin cewek gue!" Nadanya datar, tetapi menekan di setiap kata yang ia miliki. Nanda merinding bukan main melihat mata cowoknya menatap setajam silet ke sekitar. Memberi aura intimidasi, membuat mata siswa yang menatap gadisnya beralih seketika.
DBS (1) Divandra [Completed] by nonayal
nonayal
  • WpView
    Reads 1,833,842
  • WpVote
    Votes 117,686
  • WpPart
    Parts 53
#25 in Teen Fiction, 18 Januari 2018 Begitu banyak hati didunia ini, kenapa harus padamu hatiku terjatuh? Pernahkah kau berfikir sakitnya jadi aku, setiap kali tatapan itu menusuk tepat pada hatiku? Jangan buat aku nyaman kalau pada akhirnya, kau juga pergi. Sama seperti mereka. Hati ini butuh seseorang yang bisa menjaganya. Bukan seseorang yang hanya datang lalu bermain-main disana. Karena nyatanya, melupakanmu tidak semudah kau mengacuhkanku. Nanti, saat kita tidak lagi bertemu, aku akan selalu mengingat senyum dan semua sikap hangat yang sempatku rasakan. Meski hanya sementara, dan semua itu palsu, tapi aku bahagia karena kau pernah menjadi bagian manis dalam hidup ini. Kisah tentang Diva yang menjadi orang baru dalam cerita Andra-Astrid-Satria. Kisah dengan sejuta rasa. Bahagia, cemburu, pengkhianatan, dan penyesalan. Hal terakhir yang aku ingat tentang dia hanyalah... sakit. "Gue gak pernah suka, apa lagi cinta sama, lo. Selama ini lo cuman alat untuk gue balas dendam." Mulai detik itu, aku sadar. Cinta memang tidak pernah hadir dalam hidupku! 📣 [Mode Private] Cover by @virnaabh
Are You? Really? by InnayahPutri
InnayahPutri
  • WpView
    Reads 10,459,509
  • WpVote
    Votes 752,383
  • WpPart
    Parts 57
#06 TeenFiction (23 Januari 2017) Pemenang The Wattys 2016 kategori Cerita Luar Biasa. Kita adalah sama, mencintai dalam luka. Aku baik, namun dalam sudut yang tidak kasat mata, aku lebih dari terluka. Kamu baik, tapi dalam sisi yang tidak tersentuh, kamu menyimpan seribu tanya. Kita sama-sama berusaha mendobrak dinding satu sama lain, mengobati satu sama lain dan akhirnya jatuh cinta satu sama lain Namun kita sama-sama ragu, mengobati biasanya menimbulkan sakit yang lain. Malam ini aku bertanya pada angin; Benarkah dia orangnya? ©2016 by Innayah Putri
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,398,369
  • WpVote
    Votes 1,666,201
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.