dioctaap
Gerimis yang mengantarku pulang di suatu sore itu tertawa terbahak bahak melihat aku yang sedikit cemburu. Lalu dia bilang padaku,
"Kenapa kamu diam saja? Cobalah tertawakan dia seperti aku menertawakankan kamu." Aku pun tersenyum. Kubilang padanya,
"Sudah gerimis. Aku bahkan sudah lelah menertawakan pilihannya. Tapi tahukah kamu gerimis? Waktu agar aku bisa menunjukannya masih belum datang." Gerimis bingung mendengar jawabanku,
"Ada apa? Kamu tidak mengerti maksudku kan? Sama saja. Aku sendiri masih belum mengerti." kataku lagi.- Jangan melulu hujan'18
-Biru kini semakin membuatku enggan pergi kepadamu. Kelabu sedang menawarkan dirinya menggantikanmu. Tapi aku masih tak bisa menerima apapun sampai saat ini. -pagi'18
Iya, aku tahu. Bukan yang seperti diriku yang kamu suka. Aku hanyalah segaris ketidaktahuan yang tak bisa membuatmu mengerti mengapa aku ada bersamamu sekian lama. Semoga saja kamu cepat mengerti ya, kenyataan bahwa aku berusaha sangat keras untuk tidak mengganggu kehidupanmu.