Hancur semua. Sekaranglah kiamat bagiku. Pikiranku kacau. Aku berjalan terus sampai di warung kopi Bu Agus sambil membawa kresek hitam berisi racun serangga yang aku beli di pasar. "Jika hidup adalah sebuah tugas, kau harus dengan sungguh-sungguh menyelesaikannya." Kata salah seorang disebelahku ketika aku menangis kencang di warung kopi Bu Agus. Sederhana. Anehnya, kalimat itu seperti obat penenang bagiku. Kata-kata yang membuatku percaya bahwa hidup tak hanya melulu tentang takdir. Kata-kata dari seseorang yang membuatku bertahan hidup, bahkan menjadi sumber kehidupanku.