insansenandika
Ternyata betul apa yang dikatakan orang. Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Kita tak memiliki hak apapun, kita tak memiliki kuasa apapun, yang kita bisa hanyalah mendoa dan berjuang.
Bukankah luka terlahir dari seseorang yang kita anggap istimewa?
Maaf bila aku terlalu berharap. Wabah ini memaksaku untuk pasrah, pasrah akan takdir yang membuat luka ini semakin parah.
Maaf, hatiku keras kepala.
Selalu mengenangmu walau nyatanya hanya menjadi imajinasi belaka.
Ku rangkai rindu menjadi cerita, agar rindu ini bisa terobati, Arika.
Saatnya mengikhlaskan.
Percaya akan rencana Tuhan.
Dan saatnya pulang, dengan hati yang malang.
Semoga kau selalu bahagia disana.
Tertanda,
Arka.