Petrichourl
- Reads 34,220
- Votes 4,562
- Parts 40
Kalimat perceraian akhirnya tidak dapat lagi terelakan. Hubungan pernikahan yang diawali dari sebuah kejadian tragedi masa remaja nyatanya hanya membuat bayang-bayang yang menjadi bahan topik dalam keributan rumah tangga.
Anak-anak yang manis perlu mendengarkan beratus cacian dan kekerasan dalam hari-hari mereka sampai kesulitan tidur. Setidaknya mereka adalah anak kembar yang saling memiliki satu sama lain.
Hingga akhirnya mereka juga perlu menerima bahwa dalam usia yang belum mencapai satu windu mereka sudah harus melihat keluarganya hancur tepat setelah hari ulang tahun.
Kenapa harus menjadi seperti itu?
Bukankah jika retak, mereka masih bisa memperbaikinya?
"Bunda, Senja juga anak Bunda kan? Kenapa ga diajak?!"
17+ warn. banyak konten triggers.
© Petrichourl