Tiiyak's Reading List
4 stories
Dear Past, Let Me Go by beliawritingmarathon
beliawritingmarathon
  • WpView
    Reads 208,189
  • WpVote
    Votes 19,670
  • WpPart
    Parts 44
Sekuel DRAMA. Anka hidup dalam bayangan masa lalu yang terus membuatnya terlarut dalam penyesalan. Baginya, bayangan bisa mencekik begitu kuat, sampai rasanya sulit melepaskan diri, bahkan sekadar untuk bernapas. Lalu hadir seseorang yang baru di hidupnya, Brav. Cowok itu datang dan mengatakan akan terus mengikutinya seperti bayangan. Karena dia percaya, bayangan bisa menjadi teman. Ia tidak akan meninggalkan, karena merupakan bagian dari diri. Dua orang itu terus berjalan dengan kepercayaan yang berbeda. Akankah mereka mempertahankan keyakinan masing-masing? Atau Brav akhirnya berhasil mengusir bayangan kelam dalam hidup Anka, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menyenangkan?
-neptunus by ParaNovel
ParaNovel
  • WpView
    Reads 13,112
  • WpVote
    Votes 504
  • WpPart
    Parts 113
neptunus. anggap saja itu aku. yang berada di luar bumi. jauh, jauh sekali. tidak terlihat, dan tidak berarti.
Emerald Eyes 1&2 by amateurflies
amateurflies
  • WpView
    Reads 1,156,228
  • WpVote
    Votes 74,780
  • WpPart
    Parts 46
Aku sempat merasakan semuanya. Desir perih mencintai seseorang hanya dalam satu waktu. Waktu saat kita dipertemukan, tanpa disatukan. -Adnan Geo Pratama Berawal dari rasa penasarannya, Adnan harus terjebak di tengah-tengah dua misteri. Misteri terkait teror yang terjadi di sekolah asramanya, Lawden Hall. Juga misteri di balik sikap dingin dan misterius seorang gadis yang merupakan anak dari pemilik asrama, Aranasya Lawden. Apakah Adnan mampu menyelesaikan semuanya? Atau malah menyerah dan memilih pergi? Ketika ia tahu bahwa semua tidak sesederhana kelihatannya. Mari bermain teka-teki bersama.
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,396,771
  • WpVote
    Votes 1,666,167
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.