Ai050609
- Reads 316
- Votes 52
- Parts 11
Jantungnya berdegup keras seiring napasnya yang berat. Jalur hutan di wilayah Mataram itu sangat asing, namun dia telah memiliki sebuah petunjuk pasti: titik tengah sumbu imaginer antara Gunung Merapi dan Pantai Selatan. Kalau dia tidak menemukan jiwa perempuan itu disini, maka berhentilah sudah hidupnya!
Dia mendengar sayup-sayup suara, kakinya melangkah dengan pasti namun penuh waspada. Teman yang menemani perjalanan gilanya kali ini memanggil dengan penuh kecemasan.
"Mada!" Serunya, namun tak diindahkan.
Tidak karena seraut wajah kecil, bermata sebesar kacang almond dan sorot familiar telah mencuri segenap perhatiannya.
"Larasati," panggilnya dengan nada tercekat.
Hai... aku dateng dengan cerita baru. Jangan khawatir soal kelanjutan cerita ini, soalnya draftnya sendiri udah ke babak menuju akhir hehehe...