Impian. Kata sederhana. Namun bisa jadi perjuangan mencapainya bakalan mbulet luar biasa. Hal-hal yang tidak diprediksikan bisa jadi hadir untuk memberi semangat, membelokkan atau justru membunuh impian itu sendiri. Impian Ajeng sebenarnya sederhana, lulus kuliah dan bikin kafe kopi. Karena baginya kopi sudah mendarah daging. Menurut dia, lebih baik nggak punya pacar daripada hidup tanpa kopi. Waah ... ngaco banget kan dia? Coba aja kesambet panahnya cupid, kira-kira masih sanggup nggak dia bertahan dengan segala impiannya. Atau justru menemukan impian baru Happy reading ♡♡♡

Via harus ikut salah satu ekskul di sekolahnya supaya tetep bisa bertahan di kelas unggulan. Mau nggak mau, cewek itu bergabung dengan Tiga Sekawan--yakni Jetha, Elina, dan Riza--yang motivasi belajarnya di kelas asal-asalan. (Well, kecuali Jetha, mungkin.) Sebenernya, Via sendiri punya agenda terselubung sampe mau gabung bareng mereka. Dan, demi kemaslahatan segala kaum umat ras bangsa manusia, dia harus jaim dong. Pura-pura cupu (atau emang beneran cupu?) demi menjaga rahasia, semata karena Via nggak gampang percaya orang lain. Lambat laun, Via makin paham bahwa orang-orang di sekitarnya nggak beda jauh dengan dirinya sendiri. Penuh rahasia, agenda, dan kebohongan. Di satu sisi, Via tahu kebohongan mereka perlu. Di sisi lain, ada secuil hatinya yang bertalu-talu, ngilu....

Dunia tak boleh tahu kalau Daniza mengidap ailurophobia (phobia terhadap kucing). Kalau hewan berbulu itu lewat di dekatnya, tidak hanya jantungnya yang berdebar kencang. Semalaman dia tidak akan bisa tidur memikirkan perkataan hewan yang membuatnya ketakutan. Benarkah kucing bisa bicara? *** Reynand paling tidak suka orang lain mencampuri urusannya. Kesempatannya menjadi manusia sempurna tidak boleh disiakan. Ia harus banyak berbuat baik pada sesama, meski leluhurnya terus saja menghalangi. Saat ia menemukan sosok manusia yang bisa berkomunikasi dengannya, Reynand malah semakin jauh dengan tujuannya.

Dari sekian banyak gadis yang ingin menjadi kekasih CEO super sempurna, Savana bukan salah satunya. Dia hanya ingin menyelesaikan kuliah dengan baik. Ayah dan kakaknya telah berkorban banyak agar dia bisa jadi sarjana kebanggaan keluarga. Namun, pertemuannya dengan Drey Syailendra menyeretnya ke sisi gelap yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Alih-alih kebahagiaan, Drey membawa savana mengadapi kehancuran demi kehancuran.

"Aku memang sedang tidak tertarik membuat cerita baru yang akhirnya akan berujung kecewa dan hancur sendirian. Tetapi kamu datang dan semuanya berubah. Aku tertarik untuk kembali membuat hal baru bersama harapan yang berbeda. Kamu unik. Aku suka. Karena kamu penggemar senja yang abadi dan aku penggemar hujan yang selalu hadir di kala rinduku bercucuran tanpa ada yang menampung dalam sebuah hati." "Aku cinta. Aku suka. Tapi tidak selamanya harus memiliki." -Alana Publish 9Juli 2017