ramoee
Bagai awan kelabu. Dunia ini kadang tampak suram. Setiap hari kita hanya melihat burung hering menyantap mangsanya. Kita dimana? Disudut kamar. Tubuh, bibir, pikiran terkunci tak berdaya.
Masa depan begitu gelap. Proyek, pekerjaan kita tak memberikan hasil memuaskan secara jangka panjang dalam prediksi. Keluarga, kerabat hanya tergambar keluh kesah.
Jika ada orang lain bahagia, terlihat seperti terkubur di dalam bawah tanah. Kita tidak benar-benar mampu menilai apakah mereka memang bahagia. Jika iya, maka berapa lama kebahagiaan itu akan bertahan?
Saya bahagia? Pertanyaan ini sudah tidak relevan lagi. Saya tidak tahu jawabannya. Ini adalah problem global, kita adalah peradaban. Kita bisa menjadi reruntuhan candi atau tempat sunyi di ujung galaksi.