Rain?
5 stories
Pelangi Untuk Lita by AssyifaMuzjayyan
AssyifaMuzjayyan
  • WpView
    Reads 39,007
  • WpVote
    Votes 1,877
  • WpPart
    Parts 35
Apa jadinya seorang cewek tomboi ketemu sama prince charming sekolah yang sama sama keras kepala kaya lita? Terus gimana jadinya kalo lita yang gak bisa diatur ketemu sama cowok yang super duper gak bisa di bantah? Apalagi kalo cowok itu yang meorientasi lita. apakah mereka akan akur akur saja? atau malah kayak kucing sama tikus? Tidak cuman itu Apakah Arka mampu melawan kenangan masa lalu Lita? "Tapi sayangnya gue gak bisa lepasin lo, karna lo udah nyuri hati gue tanpa permisi" perkataan Arka masih berputar putar di kepala lita, sumpah demi apa aja cowok itu selalu saja mengganggu lita. "Sialan tu cowok, dasar preman sekolah gak waras, stupid!! Crazyy!!!" Gue mungkin bisa menang jika melawan manusia, tapi jika lawan gue adalah kenangan? Apa mungkin gue bisa menang?
Bukan Salahnya Hujan (Completed) by Rainniya
Rainniya
  • WpView
    Reads 255,720
  • WpVote
    Votes 17,665
  • WpPart
    Parts 31
Aku hanya minta satu. Satu saja. Bisakah kamu melupakannya? Sekarang sudah ada aku. Menarilah saja denganku di bawah hujan ini. Jika kamu tidak bisa, maka aku akan lebih memilih untuk pergi. Pergi lebih baik, daripada aku harus terjebak dalam rasa ini. Rasa yang akan mungkin membuatku semakin gila. Kini, tinggal aku dan sepenggal kenangan kita. Kenangan kita dan hujan. Salah siapa ini? Aku? Kamu? Atau hujan? ---------------------------------------------------- Ini adalah kisah tentang orang-orang yang di pertemukan oleh takdir, berusaha untuk melepaskan dan mempertahankan, walaupun itu begitu sulit. Dan juga tentang cinta yang diam-diam tumbuh.
Rain Sound by vachaa
vachaa
  • WpView
    Reads 5,238,284
  • WpVote
    Votes 402,550
  • WpPart
    Parts 42
(Telah Diterbitkan) Aku bingung kenapa banyak orang yang menyukai hujan. Saat kutanya, sebagian dari mereka mengatakan bahwa hujan itu romantis, beberapa berkata bahwa hujan itu menyejukkan, yang lainnya mengungkapkan bahwa hujan membawa ketenangan. Ada juga yang bilang bahwa hujan membawa keluar semua kenangan yang lama tersimpan rapi di sudut hati setiap orang. Kau juga suka hujan. Dan alasanmu adalah favoritku. Kau bilang hujan adalah anugerah Yang Maha Kuasa. Tetes-tetes yang turun membawa pesan dari langit dan setiap butirnya menyampaikan pesan yang menunggu untuk diinterpretasikan oleh setiap manusia. Saat hujan turun, kau selalu mengamatinya. Berusaha memaknai suara yang ditimbulkan oleh berjuta tetes air yang menghantam bumi. Aku sedikit demi sedikit mulai memahami jalan pikiranmu. Juga mulai memaknai bunyi hujan yang turun. Tes. Tes. Tes. Dan karena kepahamanku akan jalan pikiranmu itulah-- Aku membenci hujan. Copyright © 2014 by vachaa
Catatan Tentang Hujan by dizappear
dizappear
  • WpView
    Reads 6,386,889
  • WpVote
    Votes 155,747
  • WpPart
    Parts 17
[BOOK 1, PART DIHAPUS] [TERBIT 2 APRIL 2018] Senja itu kosong. Ia adalah bahasa dalam catatannya. Bibirnya adalah pena, luas hatinya adalah aksara. Hujan adalah perantaranya. Fajar itu hangat. Ia adalah riuh dalam tenangnya samudera. Kalimatnya adalah mentari. Tatapannya adalah cerah langit siang. Ia lah sang catatan. Untuk Fajar, Senja adalah misteri. Untuk Fajar, Senja adalah gravitasi. Namun, Untuk Senja, Fajar adalah penyesalan. Untuk kisah mereka, Dalam biru pekatnya Langit yang menaungi Fajar dan Senja. ••• Highest rank: #3 in Teen Fiction Pemenang The Wattys 2017 kategori Riveting Reads March, 2017 Anindya Frista Cover by @kaniaazhr
Dari Embun, untuk Fajar dan Matahari by kaitaa___
kaitaa___
  • WpView
    Reads 29,889
  • WpVote
    Votes 2,155
  • WpPart
    Parts 37
Jatuh hati dan jatuh cinta jelas bukan perkara yang serupa. Maka tak khayal, tidak pula dapat diambil tindak sama atas laku keduanya. Aku tak suka kau yang disandingnya, mungkin kau tahu dengan sungguh bagaimana aku mendamba. Maka ini pilihan, putuskan mana yang benar layak. Padaku atau atasnya, bahagiamu adalah apa yang harus pula semestinya. Sebab bukankah diwaktu fajar dipaksa meniada, maka saat itu pula embun ikut meluruh bersamanya. Lantas surya? Ia bisa apa ketika itu adalah titah sang maha?