Pembaca tersayang, Duduk manis dan bersiaplah. Kali ini kalian akan diajak mengikuti kisah putra tunggal keluarga Sofjan di salah satu hotel ternama di Jakarta. Temui Diaz Azzery Sofjan di ballroom sebuah hotel. Laki-laki itu terjebak dalam new year's eve party. Di tengah rasa jemu, terjadi pertemuan tak terduga dengan seorang gadis di masa lalunya. Gadis yang membuat sweter navy Diaz berubah warna karena segelas americano. Gadis yang juga pernah mengirim sebaris pesan singkat: 'What about some coffee?', yang kemudian tak pernah dibalas, hanya tersimpan rapi di kotak masuk. Ditemani secangkir double espresso dan americano, Diaz dan sang gadis bergaun merah terlibat perbincangan. Inikah waktu yang tepat bagi Diaz kembali menitipkan hatinya? Enjoy the story, J One More Coffee? © 2015 by Jenny Annissa.

[sudah terbit] Pernahkah kau mendengar istilah bahu untuk bersandar? Seseorang yang dapat kau jadikan tempat beristirahat dari segala kepenatan hidup, bahkan mungkin menyembunyikan tangismu dari dunia. Kisah kali ini sedikit berbeda. Bukan hanya bahu yang dia butuhkan, tapi juga punggung! Seseorang yang dapat dia jadikan tempat berlindung dari kekejaman dunia. Seseorang yang selalu dapat dia andalkan. Seseorang yang bukan hanya menjadi pasangan, namun juga kakak, sahabat, sekaligus ayah. Di tengah aroma dan remah roti, egoisme, harga diri, ketersediaan, juga kebimbangan, keduanya bertemu. Akankah mereka berakhir seperti sepotong kue manis? BreadCrumb © 2017 by Jenny Annissa. #64 in Romance [August 16, 2017]

Tidak ada seorang pun yang bisa hidup tanpa cinta. Yang ada hanyalah mereka yang berusaha tampak baik-baik saja, tetapi sesungguhnya terluka didekap kesepian. * Ini adalah sebuah kisah cinta biasa. Tentang seorang gadis yang dicintai banyak orang. Ini adalah sebuah kisah cinta yang tak asing bagimu. Tentang seorang gadis yang kehadirannya selalu berhasil menghidupkan suasana. Ini adalah sebuah kisah cinta dan kehilangan. Tentang seorang gadis yang memiliki rahasia kecil, tak pernah dibagi pada siapa pun. Kelam yang dia beri nama: luka. Pertanyaannya, mampukah mereka bertahan ketika dia berada di titik terendah? Love You Lately © 2018 by Jenny Annissa.

"I want my life back as usual. A senior editor at Bookable, twenty-nine-years old, handsome, well-established, free, not bound by the status as the husband of Janina Yusuf. Yes, people, I wanna get back into the most desirable bachelor." - Emyr Atmadjaya "If he want his life to be like before, me too. I want to return know as an awesome model, twenty-six-years old, lovely, talented, free, not bound by the status as the wife of Emyr Atmadjaya. Yes, I'm ready to go back to the old life." - Janina Yusuf Dua orang yang terikat pernikahan hanya karena tak kuasa menolak permintaan dari orang-orang yang mereka sayangi, akhirnya memutuskan untuk menyudahi ketika tak ada lagi alasan untuk terus bertahan dalam permainan. Harapan mereka terkabul. Hidup mereka kembali seperti sedia kala. Sampai akhirnya takdir kembali mempertemukan keduanya. Sanggupkah Emyr dan Janina bertahan pada keinginannya? Look What You've Done © 2015 by Jenny Annissa.

When their parents inquire about the marriage. "Eventually, after I meet the right one. Trust me, and stop pressuring me." - Kynara Soedirja "As soon as possible. I've been met her. In the near future, I will take her to meet you both." - Zachary Rhodes Kisah ini tentang dua anak manusia yang berbeda pemikiran. Salah seorang masih menunggu, dan salah seorangnya lagi telah menemukan. Mampukah dia meyakinkan bahwa saat ini mereka telah berada dalam perjalanan pulang, dan memiliki tujuan akhir yang sama? On The Way Home © 2016 by Jenny Annissa.

"I love the ground under his feet, and the air over his head, and everything he touches, and every word he says. I love all his looks, and all his actions, and him entirely and altogether. ... Because ... love is him. Definitely." Enjoy, J [Hanya sekadar kumpulan curahan hati kecil; tentang cinta, tentang dia, tentang bahagia dan luka, pun tentang jatuh dan bangkit kembali. Memercayai diri sendiri, orang lain, juga cinta.] What We Talk About When We Talk About Love © 2016 by Jenny Annissa.

Satu hal yang perlu kau tahu, ketika aku memutuskan untuk mencintai seseorang, maka aku akan memberikan segenap hatiku padanya. Memercayakan dia untuk menjaga dan memastikannya aman bersamanya. Sekalipun aku tahu, cinta mana yang tak membawa luka. Kala © 2014 by Jenny Annissa.

Moza Sybil Abieza 'Kosongkanlah hatimu, lalu kembalilah jatuh cinta.' Aku benar-benar tak menyangka kalimat itu berhasil memengaruhiku selama puluhan tahun. Membuatku memutuskan untuk sendiri, dan menolak semua perhatian yang laki-laki tujukan padaku. Hingga, satu ketika, dia kembali--pulang ke padaku. Anehnya, hatiku merasa keberatan. Ada apa denganku? Bukankah, dia yang selama ini kutunggu? Arco Soedirja 'Gosh, I'm madly in love with this girl. She is the one and only.' Sungguh, aku nggak melebih-lebihkan, memang begitu perasaan yang kualami sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu. Dia nggak melakukan apa-apa, hanya menatapku dan tersenyum. Namun, aku merasa duniaku berhenti. Fokusku hanya padanya. Dapatkah aku meraihnya? Menjadikannya tempatku berpulang? Take Me Home © 2014 by Jenny Annissa.

Kehadiranmu, seperti tetesan hujan di musim kemarau. Aku menunggumu. Dalam sesaat aku terpaku memandangmu... seolah kamu hanya sebatas imajiku. Namun, senyum teduhmu meyakinkanku bahwa kamu nyata. Bahwa kamu bisa kugapai dengan kedua tanganku. Waktu berlalu... layaknya meruntuhkan harap di tengah angan, tiba-tiba saja kamu melangkah meninggalkanku. Menjauh. Membuatku berusaha berdiri seorang diri kembali. Kamu tahu, aku belum cukup kuat melakukannya. Jadi, bagaimana mungkin aku bisa kembali mengangkat wajahku pada dunia ketika aku belum bisa memercayai diriku sendiri? Endeavor © 2016 by Jenny Annissa. [Best rank: #23 in Short Story (May 12, 2016)]

Lethologica When you can't remember the word you're thinking of, but it's on the tip of your tongue. [sumber: wordstionary] ... Begitu banyak cerita cinta berembus di sekitarmu. Sebagian, terucap. Sebagian lagi, tertahan di ujung lidah. Lethologica © 2017 by Jenny Annissa.