"Kita itu seperti garis y=2x dan y= 2x+1," ujar Jerry sembari mencoret angka itu diatas kertas polos yang sama sekali belum dihiasi tinta. Edel mengangkat kepalanya meilirik kertas itu, kemudian menoleh melihat wajah Jerry secara detail. "Apa itu?" tanya Edel, tidak mengerti. Jerry tersenyum pedih, "Sejajar, berdekatan, berjalan beriringan. Tapi tidak ditakdirkan untuk bersama sampai kapan pun," jawab Jerry dengan dingin. Edel tersenyum pedih. "Aku pikir kita bisa seperti angka 1." Edel menundukan kepalanya dengan sangat dalam. Jerry terdiam menunggu Edel melanjutkan kalimatnya. "Aku percaya Jer. Jika 1 dikali 1 sama dengan 1, maka aku dengan kamu akan menjadi satu!"

kisah klasik yang akan kalian nikmati dari awal hingga akhir✨ "Jika awalnya kamu hanya sandiwara, tapi kenapa kamu tidak ingin mengakhiri?" -🌈

-> Jangankan Kantin yang setiap hari gue patroli, hati lo juga harus gue patroli, supaya gak ada cowok nakal yang nempel di hati lo. Gempar, satu kata yang mewakili kejadian seluruh warga sekolah. Kehadiran Olivi dan Ziko yang berjalan bergandengan tangan menyusuri lorong kelas. Semenjak pagi itu, desas-desus mulai menyebar, bahwa sang ketos berhati batu berpacaran dengan gadis pembuat onar disekolah. Bagaimana bisa? Selama Ziko hidup disekolah ini, dia sangat benci dengan kehadiran anak berandalan yang tak bisa diatur. Selalu menjadi pusat rusaknya nama sekolah Cakrawala, salah satunya Olivi. Olivi Fay Aurora, buronan tiap guru disekolah. Namanya juga sudah banyak tertera di buku kehidupan, namun raganya rak pernah minggat dari lapangan SMA Cakrawala. Lantas, apa yang membuat Ziko mau berpacaran dengan Olivi? Apa benar Ziko menyukai Olivi? Apa benar kata orang, benci dapat berubah menjadi cinta? dan kini sialnya, kalimat itu berhasil menohok kehidupan Ziko. Apa itu benar?