:3
3 stories
RAGA [completed] by NitaAyn_
NitaAyn_
  • WpView
    Reads 26,378,782
  • WpVote
    Votes 1,727,877
  • WpPart
    Parts 52
Raga Samudera. Cowok berparas tampan yang mampu membuat semua kaum wanita memekik yang hanya melihat senyumannya. Jika menjadi Raga, siapakah yang kalian pilih? kekasih, atau sahabat? Selalu dinomorduakan adalah hal yang biasa untuk gadis cantik yang menjabat sebagai kekasih Raga. Raga selalu menomorsatukan sahabatnya yang memiliki trauma berat dimasa lalunya. Membuat Raga harus selalu ada untuk sahabat kecilnya itu. Tetapi siapa yang tahu jika gadisnya Raga memiliki perasaan yang sangat terluka ketika Raga selalu mementingkan sahabatnya padahal kekasihnya itu dalam bahaya juga kepedihan yang mendalam. Bagaimana kisah mereka? Happy Reading!
24/7 (SELESAI) by sabrina1928
sabrina1928
  • WpView
    Reads 21,346,507
  • WpVote
    Votes 1,128,670
  • WpPart
    Parts 71
Sudah di terbitkan oleh penerbit Rainbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA!) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Rank #1 remaja 02/11/2019 (Series stories of Gibadesta Family) (Bisa di baca terpisah) Namanya Albar Gibadesta, cowok dengan wajah tampan ini banyak di gemari kaum hawa. Lelaki yang penuh teka - teki menyukai seorang gadis yang kehidupannya sangat jauh berbeda dengannya yang bisa dibilang harmonis. Mampukah Albar bersama gadis itu selama 24/7....? ... Publish 4/5/19 Finish 20/6/19 Diterbitkan oleh penerbit : Rainbookpublishing
PERFECT BAD COUPLE (TERBIT)  by DianYustyaningsih
DianYustyaningsih
  • WpView
    Reads 27,398,981
  • WpVote
    Votes 1,666,238
  • WpPart
    Parts 93
Beberapa detik tatapan mereka beradu. Athur menajamkan tatapan saat Milla terus menatap matanya. "Jangan berani tatap gue!" "Kenapa? Mata lo sakit?" Bukan mundur. Milla malah semakin maju. "Jangan lihat mata gue!" tegas Athur memalingkan wajah. "Oo jadi lo itu sakit mata? Atau mata lo ada beleknya ya? Dih jorok." "Diam!" Milla tersenyum menantang. Ia pindah posisi di depan Athur sehingga cewek itu semakin leluasa menatap mata Athur. Milla mempertajam penglihatan. Ia penasaran, memang ada apa di mata Athur. "Mata lo baik-baik aja. Gak merah tuh," ucapnya bak seorang dokter spesialis mata. Athur menunduk menatap mata Milla penuh amarah. "Minggir." Satu kata keluar penuh penekanan. Bukan Milla jika segera mundur saat ada hal yang menyenangkan. Milla malah semakin maju dan menatap mata beriris hitam pekat itu. "Jangan-jangan mata lo katarak ya. Atau malah mata lo punya virus menular jadi orang lain gak boleh lihat mata lo," ucap Milla bernada berlebihan. Sampai-sampai ia membelalakan mata, membuka mulut serta meletakkan kedua tangan di pipi. Emosi yang sejak tadi Athur kendalikan kini sudah di ujung tanduk. Baru kali ini ada orang yang berani menatap matanya. Bahkan sedekat ini. Apalagi baru kali ini kata-kata dingin Athur tidak mempan. Saat semua orang menunduk ketika Athur mengedarkan pandangan. Milla berbeda. Saat semua orang takut untuk berbicara dengan Athur. Milla berbeda. Dan saat semua orang diam ketika Athur berbicara. Milla berbeda. Tatapan Athur lurus pada mata Milla. "Gue akan buat lo nyesel berani tatap mata gue!" tegasnya bernada mengancam.