Writing..
3 stories
Stalker In Love, SUDAH TERBIT 。  by silverbuttons
silverbuttons
  • WpView
    Reads 9,988,623
  • WpVote
    Votes 379,814
  • WpPart
    Parts 35
HR #2 in Teen Fiction. Perempuan berbadan mungil yang bawel. Ya dia adalah Bella Carissa Daniela. Hobi Bella adalah stalking, terlihat keahliannya menjadi stalker saat bertemu dengan lelaki yang membuatnya penasaran setengah mati. Setelah Bella mengetahui semuanya ternyata menjadi lebih runyam. Terutama saat sahabat menjadi musuh dalam selimut, hal yang lebih sulit lagi berdatangan saat muncul sosok mami baru dikehidupan Bella. Broken Home memang bukan keputusannya, masalah yang tersulit adalah saat mempunyai saudara tiri perempuan yang sebaya. Begitu banyak masalah yang menerpaku, sampai aku akhirnya berpikir. Akankah ada akhir yang bahagia antara aku dan dia? Apakah awal yang salah saat aku menjadi seorang stalker yang berakhir jatuh cinta dan mengharapkan akhir yang bahagia? "Sampai aku sadar bahwa dengan melihatmu saja sudah membuatku bahagia." - Bella, Stalker, 16 tahun. BEBERAPA CERITA DI PRIVATE. FOLLOW UNTUK MEMBACA. UPDATE SETIAP HARI. Copyright © 2015 by silverbuttons
Mission Memories by PandanCokelat
PandanCokelat
  • WpView
    Reads 425
  • WpVote
    Votes 68
  • WpPart
    Parts 15
Suka? Sebuah perasaan yang mendeskripsikan kau menyukai seseorang maka seseorang itu akan menyukaimu balik dan kalian hidup bahagia. Tidak. Ceritanya tidak semudah itu. Aghea Magdalane, Perasaannya seperti anak perempuan seusianya menyukai seseorang yang membuat ia nyaman. Namun nasibnya tak seberuntung itu. Sejak anggapan bahwa Ghea menyukai laki-laki itu, ia seolah dianggap tak pernah berkenalan dengan pemuda itu. Menyedihkan bukan? iya. Namun dibalik itu, ada sebuah memori lama yang harus dijawab oleh jalannya waktu. Antara berjalan dengan perasaan tanpa kepastian atau mencoba berpaling mencoba yang lain.
Terima Kasih, Luka! [Re-Write] by kimfina14
kimfina14
  • WpView
    Reads 45,382
  • WpVote
    Votes 1,002
  • WpPart
    Parts 8
Kamu tau perpisahan ini bukan inginku. Tapi mau bagaimana lagi, kamu tidak memberi ku pilihan lain selain menyerah. Bahkan kamu tidak mengusulkan apapun, atau berusaha mencari jalan lain demi bertahannya hubungan ini. Dan pada akhirnya, aku lebih memilih untuk mengaku kalah. Karena aku tau, hadirku memang tak begitu memiliki arti.