FernandaEffendi's Reading List
3 stories
Sastra dan Psikologi by tionurhayanto
tionurhayanto
  • WpView
    Reads 2,204
  • WpVote
    Votes 119
  • WpPart
    Parts 2
Berbagai berkembangan sastra sangat fleksibel. Para penulis memiliki dorongan khusus mengenai karya karya mereka. Sifat psikologi lah sebagai alasan utama mengenai terciptanya karya karya mereka. Tulisan berikut hanya perspektif pribadi mengenai sentuhan psikologi sebagai dorongan kuat penciptaan karya sastra. Semoga bermanfaat dan menjadi sahabat minum kopi para pembaca.
Hubungan Dasar Filsafat dan Sastra by tionurhayanto
tionurhayanto
  • WpView
    Reads 23,002
  • WpVote
    Votes 835
  • WpPart
    Parts 4
Banyak orang bertanya-tanya apa itu filsafat? Bagaimana penyampaian pemikiran tersebut? Apakah ada ketersangkutan filsafati dengan karya sastra sebagai bahan penyampaian? Semoga tulisan ini-minimal, membantu membuka pintu kecintaan pemahaman tentang filsafat dan sastra.
Kata Pram by classfield
classfield
  • WpView
    Reads 123,073
  • WpVote
    Votes 5,092
  • WpPart
    Parts 22
"Seorang terpelajar harus bertindak secara terpelajar sejak dalam pikiran ataupun perbuatan!" Pram, panggilan yang dalam kehidupan sehari-hari ia dipanggil adalah seorang sastrawan hebat yang telah melahirkan karya-karya yang sangat luar biasa. Ia lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Feberuari 1925. Hampir seluruh karyanya telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa. Sangat luar biasa, betapa bangganya bangsa-bangsa Indonesia memiliki sastrawan hebat sekaliber Pramoedya Ananta Toer. Pramoedya telah menuangkan karya-karyanya dalam bentuk tulisan berupa novel, cerpen, dan artikel. Karya-karya ini berhasil melambungkan namanya dan sekelas dengan beberapa satrawan dunia. Tidak hanya sebagi penulis, Pram juga merupakan seorang tokoh demokrat sejati yang berpegang teguh dalam membela hak asasi manusia. Bentuk pembelaan terhadap hak asasi manusia ia tuangkan dalam beberapa tulisannya. Salah satu karyanya yang luar biasa dalah Tetralogi Pulau Buru yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Keempat novel ini ia tulis ketika ia diasingkan oleh rezim Soeharto ke penjara di Pulau Buru, karena tuduhan sebagai anggota organisasi terlarang PKI, ia ditahan selama 14 tahun pada zaman Orde Baru tanpa adanya kepastian hukum dalam kasusnya. Karya pertama Pram pertama kali terbit di Australia pada saat itu, sungguh Ironis memang. Bagaimana mungkin karya anak bangsa yang seharusnya lebih dihargai dalam negeri sendiri justru diperkenalkan pertama kali oleh bangsa asing. Banyak tulisan karya Pram dibakar pada masa Orde Baru (copyright dari google) Dan disini saya membagi penggalan-penggalan kata-katanya. Selamat Membaca!