#1 in Teen Fiction [PROSES PENERBITAN] Alister Reygan, ia adalah cowok yang selalu menjadi idaman para wanita. Bukan hanya sekedar tampan, ia juga memiliki sebuah genk yang sering di sebut sebagai 'penguasa sekolah'. Nasib sial menimpa cewek teman sekelasnya. Di mana ia selalu menjadi objek bullying oleh genk nya. Alister sebagai ketua selalu paling kasar dan semangat dalam membully cewek tersebut. Sampai suatu hari Alister berhenti. Kata-kata kasar dan tatapan kebencian itu menghilang. Itu semua karena sebuah rahasia besar yang terpecahkan. Rahasia yang membuat hidupnya hancur seketika. Dan... Rahasia tersebut ada pada Anastasia Mysha, teman sekelasnya yang selalu ia sakiti. Note: CHAPTER NGGAK ADA YANG DI PRIVATE, KALIAN BEBAS BACA TANPA RIBET! Copyright© 2018 By: Eka Aryani

[REVISI] A Story By Indah Mawari & Hilma Yuhanida Chelsea Violetta : Orang selalu menilai dia jutek, dingin, dan ketus. Ia cewek dingin yang berwajah datar tanpa ekspresi. Saat orang tertawa ia hanya tersenyum singkat. Bahkan ia dikenal dengan sebutan 'Barbie Ice'. Ya ia cantik dan pintar yang membuat orang terkagum olehnya. Alvin Delvano : Dia seorang cowok yang mendapatkan misi konyol dari temannya. Alvin terjerat dalam permainan. Alvin harus menaklukkan hati gadis di sekolahnya yang dikenal dengan 'Barbie Ice'. Sementara Alvin mempunyai sifat ramah, konyol, jail, dan rese. Tetapi kepintaran dia sudah terkenal di sekolahnya dan tidak ada siapa pun yang bisa mengalahinya. Apakah Alvin bisa menyelesaikan misinya dengan sempurna? Apakah Chelsea masih tetap bertahan dengan sikap dinginnya? Copyright©2018 Start : Minggu, 24 Juni 2018 Finish : Selasa, 25 Desember 2018

Highest Rank #1 in Science Fiction [10-10-2017 - dst ] Kotaku hancur. Dihancurkan sekelompok orang tak bertanggung jawab. Mereka yang katanya cerdas dan punya kekuasaan penting dalam negara telah memporak-porandakan kotaku. Sebuah kegagalan pembuatan virus baru dan penawarannya membuat kehidupan kami jungkir balik. Virus itu tumbuh sangat kuat, mmenginfeksi dan membuat gen manusia ikut bermutasi juga. Mereka berubah, berubah menjadi manusia-atau bisa kubilang seperti itu-mengerikan. Kami menyebutnya Pecus. Pada awalnya aku berpikir bahwa kehidupan kami akan kembali normal jika pecus telah dibabat habis oleh senjata para penjaga keamanan. Namun aku salah. Aku sangat salah besar. Pecus bukanlah masalah terbesarnya. Masalah terbesarnya adalah... Manusia. "Sebut aku penakut atau apa pun itu. Tapi aku tak akan menyerah. Aku akan bertahan sampai kau tahu bahwa aku memang takut, tapi bukan pengecut."