[Bebas silakan membaca asalkan jangan lupa vote!] Tentang bagaimana perasaan Alya pada seseorang di masa lalunya dan di masa sekarang. Entah bagaimana jadinya nanti, hanya seorang Alya harus membuat keputusan. Baik untuk hati dan perasaannya atau pun untuk kedua orang itu. Tidak lupa dibumbui dengan pertemanan dan persahabatan. (22 Agustus-OnGoing) Highestrank#9 in tentangrasa - 9des19 #1 in rasaini - 21Jan20 #12 in watty2020 Copyright©2019 By: Yulialya1 Don't copy paste, ingat Tuhan.

Salam dariku, Edward Suramdi. Panggil saja Edward. Ini kisah pahit manisnya hidupku. Aku adalah seseorang yang lebih menyukai kesendirian semenjak Father mendeklarasikan perceraiannya pada Mother. Sebelumnya pun, kedua orangtua ku tidak bisa dibilang selalu akur, karena sepertinya hanya aku yang menginginkan mereka sependapat. Aku punya alasan sendiri mengapa tidak terlalu suka bersosialisasi dengan orang lain. Sampai pada titik dimana aku bertemu dengan gadis yang dengan tidak tau malunya terus mengusik hidupku. Rasanya aneh, kesal, pengen nabok orang, dan campur aduk. Ia membuatku lebih banyak berbicara. "Kak! Kakak itu cocok jadi pelawak ... pelawak buat Mentari, biar Mentari ketawa terus. Nggak apa-apa, deh, Mentari jadi Mba Kunti asalkan Kakak bisa ketawa juga. Mentari cantik, Kak Kuhaku ganteng. Jadi, kita simbiosis mutualisme, sama-sama menguntungkan." "Kak?" "Hmm," "Sudah baper belum, Kak?" Copyright©2019 By: Yulialya1